Cegah Kaki Gajah dengan Filariasis

Cegah Kaki Gajah dengan Filariasis

NASAL,BE- Pencanangan filariasis atau penyakit kaki gajah oleh Pemkab melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur kembali digelar Senin (10/10) kemarin. Kali ini sasaran untuk pemberian obat gratis itu digelar di Desa Bukit Indah Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Kegiatan itu dibuka Bupati Kaur Gusril Fauzi SSos dan unsur Muspida ikut juga meminum obat tersebut.

“Penyakit kaki gajah ini memang penyakit ini cukup berbahaya maka kita waspada sejak dini,” kata Bupati dalam sambutanya, kemarin (10/10).

Dikatakan Bupati, ia meminta kepada seluruh apatur Pemerintah Kabupaten Kaur, khususnya camat dan kepala desa untuk mengimbau semua warganya yang berusia 2-70 tahun untuk melakukan pencegahan kaki gajah atau filariasis. Juga diharapkan program pencegahan penyakit kaki gajah tahun keempat di Kaur ini dapat berjalan dengan lancar, dan semua sasarannya dapat mengikuti petunjuk meminum obat tersebut.

“Dengan program semacam ini diharapkan kedepannya masyarakat Kaur akan terhindar dari penyakit kaki gajah,” terangnya.

Ditambahkan Bupati, ia mengajak kepada masyarakat Kaur untuk meminum obat filariasis. Sebab sebagian orang mungkin menganggap filariasis atau juga dikenal dengan kaki gajah sebagai penyakit zaman dulu bahkan saat ini masyarakat masih yakin dan mengandalkan obat dusun, yang sudah punah. Namun kenyataanya tidak demikian, kaki gajah merupakan penyakit menahun yang disebabkan cacing microfilaria. Cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia.

“Kita sudah menyebarkan tenaga medis Kalau masih ada juga warga yang tidak minum obat ini, maka kami akan melakukan sweeping, dan kita pastikan semua warga minum obat ini,” kata Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kaur Drs M Tabri, mengungkapkan bahwa di Kabupaten Kaur tahun 2009 lalu sudah terdapat empat orang penderita kaki gajah, bahkan sudah kategori kronis. Para penderita itu berada di Kecamatan Kaur Selatan dan Tanjung Kemuning. Penyebaran penyakit kaki gajah ini hanya melalui gigitan nyamuk yang berujung pada pembengkakan permanen pada kaki, tangan hingga alat kelamin pria dan wanita.

\"Tidak ada gejala spesifik, karena awalnya hanya demam biasa yang berulang, selanjutnya terjadi pembengkan permenan,” terangnya.

Ditambahkannya, untuk mencegah penyakit kaki gajah itu, tentunya dengan meminum obat satu kali setahun selama lima tahun. Karena, umur cacing yang menyebabkan penyakit kaki gajah tersebut hidup selama 5 tahun. Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran penyakit kakai gajah ini, pihaknya akan menyebar luaskan obat kaki gajah ini kepada masyarakat melalui seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Kaur.

\"Agar terhindar dari penyakit tersebut, diharapkan masyarakat untuk meminum obat tersebut selama 5 tahun berturut-turut. Untuk mendapatkan obat itu, masyarakat silahkan datang ke Puskesmas terdekat, dan ini tidak dipungut biaya,” tandasnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: