Potensi TNKS Mulai Dimanfaatkan

Potensi TNKS Mulai Dimanfaatkan

 CURUP, BE- Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) mulai merubah pandangan masyarakat terkait dengan keberadaan TNKS yang dikenal tidak bisa dimanfaatkan. Hal tersebut terlihat dari mulai dimanfaatkan potensi yang ada di TNKS untuk masyarakat yang ada disekitarnya.

Dijelaskan Kepala Bidang Wilayah III TNKS Bengkulu Sumatera Selatan, Ismanto melalaui staf bagian Perlindungan dan Pengamanan Hutan, Insan Ramdhani pemanfaatan potensi TNKS yang selama ini sudah mulai dilakukan seperti untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Rejang Lebong.

\"Kita sudah bekerjasama dengan beberapa pihak, dalam hal ini pemanfaatkan potensi yang ada di TNKS, seperti untuk ketersediaan air bersih,\" jelas Ihsan.

Dalam pemanfaatan air dari kawasan TNKS ini sendiri, menurut Ihsan, TNKS sudah bekerjasama dengan PDAM Tirta Dharma Rejang Lebong dalam pemenuhan air baku bagi pelanggan. Selain itu TNKS juga sudah bekerjasama dengan SPN Bukit Kaba dalam memenuhi kebutuhan air bersih didalam kawasan SPN Bukit Kaba.

\"Warga beberapa desa juga sudah memanfaatkan air dari TNKS, namu mereka tidak mengambil langsung namun melewati SPN dulu dan gedung diklat yang ada di Danau Mas Harun Bastari,\" jelasnya.

Selain pemanfaatan air, kawasan TNKS juga saat ini juga dimanfaatkan sebagai saranaa rekreasi maupun pendidikan. Salah satunya dengan dibangunnya kawasan hutan Mahoni Damar dan Pinus (Madapi) yang ada di Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya.

\"di Hutan Madapi ini, pengunjunga bisa melakukan sejumlah kegiatan mulai dari berkemah, out bound hingga penelitian,\" jelasnya.

Lebih lanjut, Ihsan mengungkapkan, dalam pemanfaatan kawasan wisata ini, saat ini pihak TNKS tengah mewacanakan untuk pengembangan kawasan Air Terjun Batu Betiang yang Desa Babakan Baru Kecamatan Beramani Ulu Raya. Dimana menurutnya kawasan Air Terjun Batu Betiang ini sangat potensial untuk dimanfaatkan karena memiliki keunikan tersendiri, dimana dalam area air terjun tersebut banyak tersusun batu-batu yang menyerupai balok.

\"memang yang menjadi masalah menuju Air Terjun Batu Betiang adalah akses jalannya, yang masih jalan setapak dengan jarak tempuh sekitar 12 KM,\" jelasnya.

Terkait dengan pemanfaatn kawasan TNKS ini sendiri, menurut Ihsan memang sudah diatur sesuai dengan zonasi dari kawasan TNKS sendiri. Dimana menurutnya kawasan TNKS ini dibagi dalam beberapa zonasi seperti zona inti dan zona pemanfaatan.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: