Kawasan Kumuh, Rawan Masalah

Kawasan Kumuh, Rawan Masalah

\"diskusi-oc2-kawasan-kumuh-2\"BENGKULU, BE - Permasalahan kawasan permukiman kumuh, masih menjadi persoalan penting bagi pemerintah. Hal ini mengingat multi efek yang didapatkan dari kawasan kumuh, akan sangat menjadi rawan masalah. Baik masalah kesehatan hingga masalah tata kebersihan kota. Hal ini lah yang sampaikan oleh Dediyanto SPt saat menjadi moderator diskusi ringan bersama Oversight Consultant (OC2) Provinsi Bengkulu, Jum\'at (30/9) malam, di Jalan M Hasan No 40 RT 2 Kelurahan Pasar Baru Bengkulu.

\"Kawasan kumuh, jika selalu didiamkan, akan membawa masalah besar bagi lingkungan masyarakat. Terlebih pada kawasan pemukiman rapat penduduk,\" terang Dediyanto dalam diskusinya. Dijelaskannya, dari hasil dilapangan kawasan kumuh sering terjadi pada drenasi aliran sungai, siring perumahan penduduk dan kawasan pemukinan lainnya. Padahal jika kawasan kumuh, seperti aliran sungai dapat diatas, maka akan menjadi manfaat yang baik bagi penduduk setempat. Seperti tumbuhnya macam-macam tanaman hortikultura dan tanaman sayur mayur lainnya.

\"Kita bahkan temukan, ada jamban diatas drenase. Dimana seharusnya, jamban atau tenda biru ini tidak dibenarkan untuk dibangun,\" ujarnya. Diskusi yang dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Bengkulu Ir Izda Putra MM, Ketua Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Daerah Provinsi Bengkulu Emex Verzoni, Deputi GM Bengkulu Ekspress Suherdi Marabilie dan tokoh masyarakat ini. Didiyanto menambahkan bahwa larangan untuk menjaga kebersihan sudah ditetapkan oleh pemerintah, terkhusus Pemkot Bengkulu. Bahkan dalam Perda telah ditetapkan denda sebesar Rp 5 juta, bagi masyarakat yang membuang sampah sembarang. Namun demikian, hal tersebut sepertinya tidak teralisasi dengan baik, sebagai penerimannya.

\"Banyak masalah yang terjadi disini. Kadang-kadang birokrasinya, malah kayaknya ngecik balak. Karena ketika ditegaskan, justru masyarakatnya yang marah. Akhirnya diam semua atas pelanggaran pada masalah kebersihan ini,\" beber Didiyanto yang juga berasal dari PNPM Provinsi Bengkulu. Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Bengkulu Ir Izda Putra MM mengatakan potret kekumuhan lingkungan ini diawali dari prilaku masyarakat dan budaya. Peren semua pihak harus dilakukan. Agar prilaku kumuh ini dapat diselesaikan secara bersama.

\"Hal ini bisa dirubah. Yang merubahanya siapa?, ya peran kita semua. Baik pemerintah maupun masyatakatnya. Jika tidak, merubah prilaku kumuh ini, maka kota kita akan tetap selalu kumuh,\" tagas Izda. Disisi lain, Ketua Komisioner KIP Daerah Provinsi Bengkulu, Emex Verzoni menegaskan informasi wilayah kumuh harus terpublikasi dengan jelas. Agar pemerintah dapat tau dan mencari solusi terhadap masalah ini.

\"Titik kumuh itu harus ditampilkan, jangan hanya yang baik-baik saja yang ditampilkan. Pemerintah harus berani mengambil sikap. Supaya ada penanganan dari masalah tersebut. Jika tidak, efek buruk seperti DBD dan panyakit lain akan mengancam masyatakat kita,\" tandas Emex. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: