Kapal Karam, Baliho Ambruk

Kapal Karam, Baliho Ambruk

Cuaca Ekstrem Landa Bengkulu

BENGKULU, BE - Angin kencang yang menerjang Kota Bengkulu, Selasa (27/9) sekitar pukul 14.30 WIB, mengakibatkan baliho yang berdiri di Jalan Cendana, tepat di depan Stadion Semarak Sawah Lebar dan SMAN 5 Kota Bengkulu ambruk.

Baliho sepanjang 15 meter itu ambruk setelah diterjang angin berkecepatan tinggi selama lebih kurang satu jam. Menurut Abu Turaf, saksi yang melihat kejadian, sebelum baliho ambruk sempat bergoyang hebat selama lebih kurang 30 menit. Setelah bergoyang, kontruksi besi patah kemudian baliho yang dikelola Bank Bengkulu itu langsung ambruk.

\"Baliho sempat goyang seperti diayunkan selama 30 menit sebelum ambruk menutupi badan jalan,\" jelas Abu Turaf, yang membuka jasa pembuatan plat nomor kendaraan di samping Baliho.

Masih dikatakan Abu, sebelum baliho ambruk kondisi lalu lintas cukup ramai. Mengingat lokasi berdirinya baliho merupakan jalan poros utama menuju Stadion Sawah Lebar dan pusat kota.

Namun ketika baliho yang berisi iklan dari Pemprov berbunyi \"Mohon Doa Restu Selamat Datang Kontingen Provinsi Bengkulu di Ajang PON Jawa Barat\' itu ambruk, ada satu unit mobil nyaris tertimpa baliho. Saat itu posisi mobil hanya tinggal beberapa jengkal saat baliho ambruk. Kendaraan lain langsung berhenti mendadak saat saat baliho ambruk.

\"Saat ambruk bunyinya cukup keras, brakk. Waktu itu ada mobil yang melintas dibawahnya, hampir bersamaan saat baliho ambruk,\" jelasnya.

Akibat baliho ambruk ini, arus lalu lintas yang melintasi ruas Jalan Cendana, Jalan Mahoni, Kelurahan Sawah Lebar sampai Simpang Skip, Padang Jati, padat merayap. Polisi mengalihkan arus lalu lintas, kendaraan dari arah Simpang Jam dan Pasar Minggu dialihkan melintasi Jalan Mahoni depan RS Rafflesia.

Kendaraan dari arah Sawah Lebar dialihkan melintasi jalan didalam stadion untuk menghindari baliho yang belum bisa dievakusi. Untuk memindahkan baliho agar tidak lagi menghalangi jalan, anggota Sat Lantas Polres Bengkulu dibantu masyarakat cukup kesulitan. Baliho tidak bergerak saat ditarik menggunakan truk, malah tali untuk menarik putus.

Kemudian datang personel Sabhara Polres Bengkulu membawa peralatan lengkap untuk memotong konstruksi besi baliho. Menggunakan gergaji besi listrik, pemotong besi listrik, satu persatu bagian baliho di potong untuk mempermudah saat memindahkan baliho.

Terjebak Badai, Dua Nelayan Nyaris Tewas

Selain mengakibatkan baliho ambruk, angin kencang juga mengakibatkan badai dan gelombang tinggi di sepanjang pesisir pantai Bengkulu. Akibat badai ini, satu kapal yang ditumpangi dua orang nelayan dihempas badai hingga tenggelam.

Beruntung, dua orang nelayan yang berada di kapal tersebut, David (37) dan Melan (35) warga Pasar Bengkulu berhasil menyelamatkan diri. Untuk sampai ke darat, dua orang nelayan ini memanfaatkan batang bambu, mereka kemudian berenang untuk sampai ke pesisir.

Puluhan warga sekitar Pantai Jakat kemudian berbondong-bondong untuk memberikan pertolongan. Tidak ada luka serius yang dialami dua orang nelayan ini. Mereka hanya lemas setelah terombang-ambing selama satu jam di lautan lepas.

Dikatakan Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK melalui Kapolsek Teluk Segara, AKP Ali Rais Ndraha SIK mengatakan, dua orang nelayan ini berangkat ke laut untuk mencari ikan pukul 05.30 WIB, Selasa (27/9).

Saat jam tersebut memang sudah ada badai, hanya saja intensitas badai belum besar. Sekitar pukul 12.30 WIB, saat mereka hendak pulang ke darat membawa hasil tangkapan tiba-tiba badai menerjang. Kapal mereka karam berikut semua ikan hasil tangkapan.

\"Mereka ini berangkat pukul 05.30 WIB pagi tadi, saat pulang sekitar pukul 12.30 WIB tadi kapal mereka karam setelah diterjang badai. Tidak ada korban jiwa, dua orang nelayan sudah dibawa keluarganya masing-masing,\" pungkas Kapolsek.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: