Waspada Badai dan Gelombang Tinggi

Waspada Badai dan Gelombang Tinggi

Pohon Tua Dipangkas

BENGKULU, BE - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memperkirakan bahwa badai disertai hujan dan gelombang tinggi hingga tiga meter akan terjadi di perairan Bengkulu, Pulau Enggano, hingga Samudera Hindia Barat Bengkulu beberapa hari kedepan.

\"Masyarakat yang menggunakan transportasi laut atau yang beraktivitas di wilayah perairan agar mewaspadai gelombang tinggi yang disertai badai di perairan Bengkulu,\" kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto SP, kemarin (21/9).

Ia mengatakan, keadaan cuaca beberapa hari ini sangat membahayakan karena kawasan Bengkulu berpotensi diguyur hujan deras yang disertai badai.

Ia mengaku peringatan dini gelombang tinggi juga telah disampaikan kepada nelayan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) di wilayah kabupaten dan kota. Nelayan, terutama yang memakai kapal tradisional, harus mewaspadai cuaca ekstrem tersebut karena sangat membahayakan keselamatan jiwa mereka jika masih nekad pergi melaut.

\"Gelombang tinggi cukup membahayakan bagi kapal nelayan tradisional karena itu perlu waspada karena keadaan cuaca Bengkulu di beberapa hari kedepan masih akan diguyur hujan deras pada sore dan malam, bahkan badai pun bisa sering terjadi pada siang hari,\" terangnya.

Ia menyampaikan, bagi para nelayan sebaiknya jika ingin pergi melaut sebaiknya memperhatikan kondisi alam/cuaca bahkan bila perlu tanyakan langsung ke BMKG agar para nelayan bisa mengetahui kondisi cuaca pada hari itu apakah ada potensi badai apah adakah potensi hujan deras.

\"Apabila nelayan nekad melaut dan ditengah laut terjadi hujan lebat disertai badai, itu bisa mengembalikan kapal nelayan sehingga kemungkinan besar bisa menimbulkan korban jiwa nantinya,\" ungkapnya.

Arah angin sendiri bertiup dari barat dengan kecepatan antara 12 kilometer per jam hingga 40 kilometer per jam dengan suhu rata-rata mencapai 33 derajat celcius yang terjadi khususnya pada waktu sore hingga malam harinya.

\"Kita harapkan masyarakat bisa terus waspada dan kalu bisa jangan dulu mandi-mandi di pantai karena sangat membahayakan dan jangan pernah berteduh di bawah pohon yang tinggi dan rimbun karena rawan pohon tumbang,\" tutupnya.

Nelayan Tak Melaut

Cuaca buruk yang melanda perairan Bengkulu mengganggu pasokan ikan ke sejumlah penampung lokal. Hal itu terjadi disebabkan karena kondisi cuaca beberapa terakhir ini yang tidak menentu baik dari kondisi ombak, angin bahkan curah hujan yang mengakibatkan ikan sangat sulit didapatkan.

\"Cuaca buruk menjadi kendala utama karena banyak nelayan tidak melaut, karena gelombang yang lumayan tinggi di perairan Bengkulu,\" kata salah satu nelayan Pondok Besi, David, kemarin (21/9).

Ia mengatakan, para nelayan tidak berani memaksakan diri melaut karena gelombang tinggi di perairan Bengkulu mencapai tiga hingga empat meter. Selain ombak tinggi, keadaan cuaca buruk seperti angin kencang dan hujan lebat juga sangat mempengaruhi banyak nelayan yang tidak melaut.

\"Memang secara ekonomi kita sangat merugi jika tidak melaut karena penghasilan berkurang, tetapi jika kita paksakan melaut dengan kondisi seperti ini bisa membahayakan jiwa kita nantinya,\" ungkapnya.

Ia menyebutkan, meski pasokan dari nelayan berkurang, harga ikan cenderung masih stabil yang pihaknya jual ke pedagang ikan yakni ikan dencis seharga Rp 17 ribu per kilogram, ikan gebur Rp 32 ribu per kilogram, ikan layur Rp 40 ribu per kilogram, ikan kape-kape Rp 28 ribu per kilogram, ikan tuna sisik Rp 28 ribu per kilogram, ikan tenggiri Rp 40 ribu per kilogram, tongkol sisik Rp 20 ribu per kilogram.

\"Bagi nelayan tradisional yang menggunakan kapal kecil kebanyakan tidak melaut, tetapi bagi nelayan yang memiliki kapal yang cukup besar masih bisa melaut dengan risiko kapal yang digunakan bisa terbalik juga jika angin/badai tiba-tiba terjadi. Sebab angin di daratan berbeda dengan angin ketika berada dilaut, lebih kencang dan mengerikan,\" jelasnya.

Salah seorag nelayan di Kelurahan Berkas, John (38) mengatakan, sudah tiga hari terakhir ini ia bersama nelayan tradisional lainnya tidak melaut.

\"Untuk harga ikan di pasar mungkin masih stabil karena masih ada juga nelayan yang nekad melaut, terutama nelayan yang menggunakan kapal yang lebih besar tetapi jika keadaan seperti ini terus terjadi dan pasokan ikan berkurang nantinya, bisa dipastikan harga ikan laut akan naik dipasar-pasar tradisional yang ada di Kota Bengkulu,\" tutupnya.

Rawan Pohon Tumbang

Sementara itu, untuk menghindari terjadinya pohon tumbang yang dapat membahayakan para pengendara yang lewat, maka Rabu siang (21/9), petugas dari Dinas Pertamanan dan Kebersihan (Distamber) Kota Bengkulu melakukan peremajaan dan pemotongan dahan-dahan pohon yang sudah memiliki batang yang cukup tinggi dan rimbun di kawasan Jalan Bhakti Husada, Lingkar Barat, Kota Bengkulu.

Hal ini untuk menghindari terjadinya korban jiwa akibat pohon tumbang.

\"Kita lakukan pemotongan dan peremajaan ini karena kita menganggap pohon-pohon yang terletak di sepajang jalan ini sudah sangat tinggi dan rimbun-rimbun sehingga sangat mengkhawatirkan bagi pengendara yang lewat,\" terang Kadis Pertamanan dan Kebersihan (Distamber) Kota Bengkulu, Syanurbi.

Ia menyebutkan, ini merupakan tugas dan program pihaknya dalam menata pepohonan yang ada di Kota Bengkulu. Jika pohon tersebut dianggap membahayakan dan sudah terlalu rimbun dan tinggi, akan segera dilakukan pemengkasan.

\"Kawasan ini memang masuk dalam rencana kerja kita karena pohon yang berada di tengah-tengah jalan diatas trotoar tersebut, selain umurnya yang sudah lumayan tua, kondisi pohon juga sidah sangat membahayakan bagi pengendara yang lewat. Apalagi ditambah kondisi cuaca saat ini sangat mengerikan karena sering kali terjadi badai,\" jelasnya.

Ia mengatakan, selain di kawasan Jalan Bhakti Husada Lingkar Barat, pihaknya juga akan memantau tempat-tempat dan kawasan lain yang memiliki pohon yang sudah wajar dilakukan pemotongan.

\"Kita akan mencari spot-spot lain yang ketinggian pohonnya sudah tidak wajar lagi bahkan mengganggu kabel listrik, karena jika terjadi badai dan batang pohon yang mengenai kabel listrik bisa mengakibatkan kabel tersebut putus,\" ucapnya.

Untuk saat ini, lanjutnya, pihaknya fokus memangkas dahan pohon di kawasan Jalan Bhakti Husada hingga ke kawasan Sungai Rupat.

\"Kita akan menerima masukan dari masyarakat jika ada pohon disekitar tempat tinggalnya sudah tinggi dan rawan roboh untuk melaporkan Distamber Kota Bengkulu,\" pungkasnya. (529)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: