SBY: Ini Banjir Terbesar di Jakarta
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono baru usai mengunjungi sejumlah tempat pengungsian di kawasan Rawa Jati, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis sore (17/1). Setelah turun ke lapangan dan melihat langsung Presiden mengaku ini adalah banjir terbesar setelah enam tahun Jakarta hanya diwarnai banjir sedang. \"Jakarta kembali mengalami banjir besar setelah 6 tahun tidak mengalami banjir seperti ini. Kita masih ingat tahun 2007 semua tempat-tempat kena. Sekarang, yang biasanya tidak banjir juga ikut kena banjir. Kantor saya di Istana juga terkena banjir,\" ujar Presiden di Rawa Jati, Kamis. Untuk mengantisipasi banjir yang menggenang di Jakarta, Presiden mengatakan sudah menginstruksikan seluruh jajaran di pemerintah pusat dan DKI Jakarta untuk bergerak cepat. Kepada Kepolisian RI dan TNI, Presiden menyatakan sudah meminta agar memantau keamanan rumah warga yang mengungsi sehingga aman dari pencurian dan hal-hal yang tidak diinginkan. \"Pemerintah pusat siap membantu. Saya minta semua jajaran bekerja sama dengan baik. Termasuk dari masyarakat agar bekerja sama dengan aparat untuk bahu-membahu,\" ungkap Presiden. Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat khawatir banjir yang mengepung sejumlah Ibu Kota akhir-akhir ini akan berdampak pada sektor industri. Dia pun memberi semangat agar pelaku industri tidak menyerah pada kondisi yang ada. \"Yang terpenting sentra produksinya jangan sampai menyerah. Yang kedua, mungkin proses industrinya. Transportasi itu yang menjadi kendala,\" ujar Hidayat di Gedung Kementrian Perekonomian, Jakarta, Kamis (17/1). Menurut hematnya, bila sektor transportasi sudah lumpuh akan merembet secara keseluruhan. \"Itu yang terjadi di Thailand, tapi kan hujannya cuma sehari aja, besok mudah-mudahan tidak hujan,\" terangnya. Selain itu Hidayat juga berharap pemerintah DKI bersama pemerintah pusat segera mengatasi bencana ini. \"Tapi juga kalau tidak cepat teratasi, ini juga akan mempengaruhi kehidupan masyarakat,\"urai dia. Mengenai besaran kerugian yang dialami sektor industri, Hidayat mengaku belum bisa berkomentar banyak. \"Sekarang diinventarisir hari ini, mungkin besok saya bisa komentar. Delivery time (sampainya barang) jadi terganggu. Yang jelas kalau ini dibiarkan, lama kelamaan bisa menggangu kinerja dan kontrak-kontrak industri,\" pungkasnya. Banjir di sejumlah jalan Ibu Kota tak menyurutkan langkah beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II untuk menghadiri rapat koordinasi (Rakor) di Kementerian Perekonomian. Rakor yang kali ini membahas tentang kebijakan Stabilisasi Harga Pangan (Beras, Kedelai, Gula) dihadiri Menteri Perekonomian, Menkeu, Bulog, Bappenas, Menhub, Kepala BKF, dan Menteri Pertanian. Sebagian besar menteri maupun pejabat negara yang hadir menggunakan mobil besar seperti Fortuner. Namun masih saja ada Menteri yang nekat menggunakan mobil dinas sedan Toyota Crown Royal. \"Semua menteri pake Fortuner, cuma dua Menteri yang \"bandel\" naik Crown. Yaitu Pak Hatta (Menko Perekonomian Hatta Rajasa) sama Kepala Bappenas (Armida Alisjahbana),\" ujar Staff Humas Kemenko Perekonomian Sofyan di Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis(17/1). Sementara menurut Staff Pelayan Menteri Pertanian Endang di tempat yang sama menuturkan digunakan mobil besar agar bisa menerobos banjir. \"Antisipasi banjir kita pakai Fortuner, dari rumah ke Four Season masih naik Crown, namun berdasarkan izin dari pak Menteri saya tukar pake Fortuner,\" tukasnya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: