Top, Bocah SMP Ini Sudah Berkreativitas dengan Barang Bekas

Top, Bocah SMP Ini Sudah Berkreativitas dengan Barang Bekas

\"020115_804121_Whizzkid_marhaenis\"M Whizzkid Marhaenis masih duduk di bangku kelas IX SMP Negeri 38 Semarang. Namun ia sangat kreatif menyulap barang bekas menjadi produk bernilai jual. Ia bahkan bisa menabung dari kreativitasnya memanfaatkan barang bekas. Nugraha Hery S, Semarang WHIZZKID adalah bocah yang tinggal di Kampung Sumeneban, Semarang Tengah. Kini, rumahnya dijejali dengan miniatur Vespa, tank, pesawat terbang, hingga replika motor gede Harley Davidson berbahan barang bekas. Bekas tempat kartu perdana untuk telepon seluler, botol plastik, sedotan, kertas, serta barang bekas lainnya biasanya hanya dibuang begitu saja menjadi sampah. Namun, di tangan M. Whizzkid Marhaenis, barang-barang bekas itu menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi. Whizzkid menekuni pembuatan miniatur ketika merasa prihatin karena melihat banyaknya sampah di lingkungan tempat tinggalnya. Ia melihat banyak barang bekas yang sebenarnya bisa dimanfaatkan menjadi produk kerajinan, tapi dibuang begitu saja. ”Akhirnya beberapa barang bekas saya kumpulkan. Seperti kartu perdana seluler, kabel tak terpakai, botol plastik bekas, dan sedotan saya kumpulin. Barang-barang itu saya rakit sedemikian rupa menggunakan lem menjadi sebuah miniatur,” katanya  kepada Jawa Pos Radar Semarang. Kebetulan sejak masuk SMP, Whizzkid memang suka membuat kerajinan tangan, termasuk membuat mainan sendiri. Mulanya, hanya hanya iseng-iseng membuat minatur Vespa. ”Daripada beli bahan dan peralatan yang lumayan mahal, barang bekas itu saya manfaatkan. Saya utak-atik hingga menjadi miniatur. Awalnya, yang saya buat miniatur motor vespa. Memang bentuknya masih sederhana banget,” tutur Whizzkid. Menurut Whizzkid, awalnya ia diajari oleh ayahnya, Agung Setia Budhi. Namun setelah itu, ia melakukan sendiri. ”Saya coba-coba sendiri,” ujarnya. Badan miniatur Vespa itu menggunakan kartu perdana seluler. Sedangkan untuk bannya mengunakan ban dalam bekas. ”Untuk setangnya kita gunakan sedotan,” katanya. Untuk aksesori penunjang lainnya, Whizzkid menggunakan tutup korek api dan tutup pulpen. ”Ya semuanya memang tergantung dari kreativitas masing-masing,” ucapnya. Dari miniatur Vespa, Whizzkid mulai membuat miniatur lainnya. Misalnya,  miniatur tank, pesawat terbang, hingga Harley Davidson. Kreativitas Whizzkid ternyata mendatangkan keuntungan. Ia bisa menabung berkat ketekunan dan kreativitasnya memanfaatkan barang bekas. Hasil tabungannya dibelikan bahan baku seperti lem dan cat. Selain itu, tentu saja tabungannya untuk uang saku. Siswa SMP N38 Semarang itu pun sudah berupaya menyebarkan kreativitasnya ke teman-temannya.  Tapi, ternyata belum ada yang tertarik. ”Saya sudah ajak teman-teman ikut bergabung. Tapi, sampai sekarang belum ada yang tertarik. Padahal selain menghasilkan uang, ini juga ramah lingkungan karena bisa mengurangi sampah yang terbuang,” ujarnya. Ke depan, Whizzkid ingin mengembangkan usahanya. Namun ia tetap menomorsatukan sekolah. ”Setelah lulus SMP dan SMA, saya akan melanjutkan kuliah ke Institut Seni Indonesia Jogja,” akunya. Dan setelah lulus kuliah, Whizzkid ingin menjadi pengusaha. ”Saya ingin jadi pengusaha. Pengusaha seni tentunya, dan saya yakin saya akan sukses,” katanya optimistis.(*/aro/ce1/jpg/ara/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: