Belasan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Belasan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

MAJE, BE - Tanaman padi milik petani di Kecamatan Maje di Desa Arga Mulya terancam gagal panen. Pasalnya, tanaman padi ini diserang hama tikus dan wereng. Banyaknya serangan hama dan penyakit pada tanaman padi musim tanam ini membuat hasil panen petani tidak maksimal dan terancam gagal panen.

“Kami di sini sudah kesulitan membasmi hama tikus ini. Butir padi yang sudah muncul banyak dimakan tikus, dan sekarang padi kami rusak dan terancam gagal panen,” ujar Yanafi (45), petani sekitar, Jum’at (29/7) kemarin.

Dikatakannya, lima petak sawah siap panen dua minggu kedepan, akibat hama wereng dan ulat menyerang pohon padinya hingga menyebabkan padi menguning dan busuk. Padi menjadi hampa (tidak berisi) dan hasil panen wargapun berkurang. Sejak padi berusia kurang dari dua bulan, pertumbuhan tidak normal karena serangan hama tikus dan wereng. Keadaan semakin parah dua minggu menjelang panen raya, sehingga petani mengalami kerugian padahal sudah mengeluarkan modal besar dalam menanam padi.

“Kita hanya bisa pasrah, karena hamanya cukup parah menyerang padi secara merata, jadi hasil panen berkurang, dan juga sebagian padi tidak bisa dipanen sama sekali karena pada hampa,” keluhnya.

Senada juga disampaikan Yuna (54), petani sekitar. Ia mengaku keadaan padi terserang penyakit membuatnya malas pergi ke sawah. Bahkan hamparan padi menguning dan busuk membuat dirinya pusing tujuh keliling karena tidak kuat menghadapi kenyataan gagal panen.

“Saya sedih melihat keadaan seperti ini, modal sudah hasil untuk tanam padi, tetapi hasilnya jauh berkurang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Arga Mulya Samirin mengakui, jika petani di desa setempat banyak gagal panen akibat padinya diserang hama tikus dan wereng. Sebab musibah yang menimpa warga sekitar telah membuat petani sekitar rugi.

“Petani di sini telah melakukan berbagai cara mencegahnya mulai bakar kemenyan sampai dengan racun khusus, tapi hama ini tetap saja menyerang. Kita berharap kepada dinas terkait untuk mencari solusi permasalahan ini,” harap Kades. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: