Babi Ngepet Resahkan Warga
RESAH: Ikhwan Akbar (36) menunjukan lokasi penampakan babi ngepet. (Foto ALFI/BE)
ARGA MAKMUR, BE - Akibat faktor ekonomi rendah membuat pasangan suami istri yang mendambakan kekayaan, memilih jalan pintas untuk meraup uang banyak memilih untuk melakukan persugihan.
Pasalnya, ratusan warga Kelurahan Purwodadi Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, dihebohkan akan kemunculan sesosok hewan yang diduga kuat merupakan Babi Ngepet.
Diceritakan seorang warga, Ikhwan Akbar (36) penampakan yang berlangsung pada Selasa (12/7) malam itu berawal, ketika seorang warga Rt 03 yang baru keluar dari kediamannya tak sengaja, melihat sesosok babi. Hewan yang seharusnya tidak berada dilingkungan padat penduduk itu, memiliki tinggi seukuran lutut orang dewasa.
\"pikir ibu-ibu ini tadi anjing, gak tahu babi dan dia langsung memberitahu warga lain, kemudian langsung dikejar,\" kata Ikhwan kepada BE, kemarin.
Anehnya, setelah warga yang diperkirakan berjumlah puluhan orang itu melakukan pengejaran sekitar lima menit, hewan yang kerap berada di tempat kumuh tersebut hilang seketika, di dalam lorong yang sering dilintasi warga.
Tidak hanya itu, hal yang membuat kecurigaan warga semakin kuat bahwa sosok itu merupakan Babi Ngepet adalah, saat warga mengejar hewan itu bukannya kabur ke tempat semak malah berlari di atas aspal. \"Seharusnya hewan seperti itu kalau dikejar kan mencari tempat yang susah dijangkau, anehnya dia malah lari di atas aspal pas masuk lorong tiba-tiba hilang,\" ujarnya.
Dijelaskan Ikhwan, sebelum adanya penampakan babi ngepet itu banyak warga yang kehilangan sejumlah uang tunai, pasca merayakan Idul Fitri 1437 Hijriah. Lebih dari sepuluh orang warga mengungkapkan telah kehilangan uang yang jumlahnya, rata-rata senilai Rp 800 ribuan. \"Sebelumnya sudah banyak warga yang kehilangan uang sekitar Rp 800 sampai Rp 900 ribuan, tapi puncak kehebohanya ketika ada babi ngepet ini,\" tuturnya.
Seorang korban, Muslim (40) membenarkan, bahwa uang koperasi yang ia pertanggungjawabkan itu kerap berkurang dari jumlah awal saat disimpanya. Berkurangnya uang tersebut, diketahui ketika ia hendak meminjamkan uang koperasi itu kepada warga lainnya. \"Iya, uang koperasi yang saya pertanggungjawabkan kerap berkurang dari jumlah awal, seperti uang yang seharusnya Rp 5 juta saat akan dipinjamkan hanya tinggal Rp 4 juta sekian,\" ucapnya. (470)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: