PWI Buka Bersama Korban Kebakaran

PWI Buka Bersama Korban Kebakaran

 \"RIO-KETUA BENGKULU, BE - Kebakaran hebat yang menimpa rumah bedengan di Jalan Manggis Kelurahan Panorama, meninggalkan luka mendalam. Dalam kesempatan bulan Ramadhan ini, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu mengajak keluarga yang tertimpa musibah kebakaran untuk ikut berbuka bersama.

Bukan hanya itu, buka bersama PWI yang dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah MMA; mantan Ketua PWI Bengkulu sekaligus GM Harian Bengkulu Ekspress, Sukatno MSi; GM RBTV Dedi Wahyudi; GM BETV, M Firdaus, GM Radar Bengkulu, Syahbandar dan para pimpinan media, serta pengurus PWI ini, juga memberikan santunan kepada belasan anak korban kebakaran.

\"Ini sebagai bentuk kepedulian kita untuk saling berbagai kepada korban yang terkena musibah kebakaran di Jalan Manggis beberapa hari lalu,\" ujar Ketua PWI Provinsi Bengkulu, Zacky Antoni SH MH dalam sambutan acara buka bersama di Sekretariat PWI Bengkulu, Kamis (30/6).

Bukan hanya itu, bentuk keprihatinan juga sekaligus mempererat silahturahmi antar pengurus PWI, jurnalis dan masyarakat, Zacky juga mengucapkan terimasih atas kedatangan wagub, yang telah meluangkan waktunya untik dapat berbuka bersama dengan PWI. \"Kami ucapkan terima kasih kepada Wagub yang telah hadir. Minimal langkah ini akan mempu mempererat jalinan silahturahmi untuk kita semua,\" bebernya.

Pemberian santunan itu langsung dilakukan oleh Ketua PWI yang juga didampingi oleh Wagub Bengkulu. Dalam kesempatan itu, Wagub mengatakan, peran media sangat penting dalam menunjang kemajuan. Namun hal itu tidak akan terwujud ketika masyarakat masih banyak yang malas untuk membaca. Sehingga informasi yang disajikan, tidak akan memberikan efek kepada masyarakat itu sendiri.

\"Peran media sangat berbanding lurus dengan kemajuan. Untuk itu kegemaran membaca juga harus ditingkatkan,\" terang Rohidin.

Secara riset, Wagub mengatakan, orang yang gemar membaca, akan terhindar kepikunan di hari tua nantinya. Dalam Islam juga sudah ditekankan, akan gemar membaca, yaitu dengan turunnya surat pertama yang berbunyi Iqro atau bacalah. \"Pintu ilmu itu membaca dan negara maju lebih banyak orang yang gemar membaca dari pada tidak,\" tambahnya.

Namun demikian, untuk di Indonesia sendiri, Wagub menilai dari hasil survey masih sekitat 5 hingga 8 persen yang gemar membaca. Selebihnya masih banyak yang suka untuk bertanya. \"Pola ini yang harus kita ubah. Perbanyak baca maka akan banyak pula ilmu pengetahuan,\" pungkas mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini.(151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: