Tahan Haus dan Lapar untuk Tambah Penghasilan Keluarga
Kesibukan Pasar Bukoan Muara Aman Ramadhan selain menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, juga dimanfaatkan oleh warga khususnya kaum ibu untuk mencari tambahan penghasilan pada Idul Fitri 1437 H. Caranya, selalu dihiasi dengan pasar bukoan yang menjajakan berbagai macam makanan ringan untuk menu berbuka puasa. Butuh lebih dari sekedar kekuatan untuk menahan demi mendapatkan tambahan penghasilan bagi keluarga. Dwi Nopiyanto, Lebong Utara Menjadi perempuan tidaklah mudah, berbagai tugas yang dilekatkan kepadanya membuat perempuan seolah-olah alamiah dalam mengemban berbagai pekerjaan dan tugas tersebut. Perempuan dituntut harus dapat membagi uang belanja agar cukup, mengurus rumah tangga, mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga, membesarkan dan mendidik anak. Dibulan puasa ini, sebagian kaum ibu-ibu memanfaatkan bulan yang penuh hikmah ini untuk berjualan jajanan berbuka puasa yang sering kita temui berjualan di tepi/pinggir jalan raya. Mereka berjualan dengan meja seadanya, atau ada bahkan yang menggunakan etalase kaca. Jualan mereka bervariasi, mulai dari gorengan, kolak, bubur, kue-kue basah, kue-kue kering, sampai lauk pauk. Perempuan-perempuan ini sungguh hebat luar biasa. Mereka dapat melihat peluang emas dan menggunakan kesempatan ini untuk menambah keuangan keluarga. \"Ini juga untuk membantu kebutuhan sehari-hari keluarga dan juga sebagai tambahan penghasilan untuk merayakan hari raya nanti,\" kata Linda (39), salah seorang pedagang jajanan berbuka puasa saat dibincangi kemarin. Ternyata, tanggung jawab perempuan tersebut di bulan puasa bukan hanya memasak untuk sahur dan berbuka puasa, tapi juga sebagian dari mereka berjualan. Ini dilakukan demi mendapatkan rejeki tambahan untuk menghidupi keluarganya. \"Walaupun kita menjajakan makanan untuk berbuka puasa, tetapi hal ini tidak membuat kita lantas tidak berpuasa,\" terang Linda. Mereka berjualan setiap hari dan tetap mengerjakan pekerjaan rumah, sendirian. Tidak bisa dibayangkan, jam berapa mereka bangun dan tidur, tentulah sangat melelahkan. Tapi mereka kelihatan senang, tidak tampak kelelahan di wajahnya. Dengan senang hati mereka menunggu pembeli sambil mengibas-ngibas jajanannya dari hinggapan lalar yang tergoda dengan makanan tersebut. Mereka dengan bangga dan senyuman melayani pembeli dan sangat senang ketika jualannya dibeli orang. \"Kita hanya berharap usaha yang kita lakukan ini dapat menambah penghasilan keluarga dalam menghadapi lebaran nanti,\" tuturnya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: