Dampak Pengurangan Frekuensi Penerbangan Harga Tiket Melambung
BENGKULU, BE - Pengurangan frekuensi penerbangan dari 15 menjadi 9 penerbangan rute Bengkulu - Jakarta pulang pergi (PP), membuat harga tiket pesawat melambung hampir dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Terkait persoalan ini, Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu pun melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, siang kemarin.
\"Kita banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat atas pengurangan penerbangan ini. Disamping susah mencari tiket pesawat, harga juga tiket juga naik secara drastis,\" ungkap Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi SP disela-sela sidaknya.
Dikatakannya, mahalnya harga tiket ini disebabkan adanya pengurangi penerbangan yang dilakukan maskapai. Pihaknya pun menduga adanya permainan yang dilakukan maskapai untuk menaikkan harga tiket. Karena fakta di lapangan ditemukan banyak kursi pesawat yang kosong, walaupun pihak maskapai telah mengumumkan tiket pesawat telah habis.
\"Kita banyak sekali menemukan fakta seperti ini. Untuk itu, kita tidak mau masyarakat menjadi korban kenaikan harga tiket pesawat ini,\" ujarnya.
Sidak yang dilakukan oleh 8 orang Anggota Komisi III ini, juga menekankan kepada pihak bandara untuk kembali menambah penerbangan sebelum arus mudik lebaran terjadi. Karena bisa dipastikan lonjakan penumpang akan lebih tinggi daripada tahun sebelumnya.
\"Tahun lalu ada sekitar 2.400 penumpang menjelang lebaran, dan tahun ini dipastikan akan melonjak mencapai 3.000 penumpang. Untuk itu kita tekankan untuk menambah lagi penerbangan, jangan malah dikurangi seperti ini,\" tambahnya.
Atas hasil sidak tersebut, pihak bandara pun menyepakati untuk kembali mengumpulkan semua maskapai penerbangan untuk menambah frekuensinya saat menyambut arus mudik mendatang.
\"Pihak bendara sudah berjanji akan mengumpulkan semua maskapai dan akan menambah jumlah penerbangan lagi,\" tandas Jonaidi. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: