Anak Adalah Peniru Ulung
Oleh: Hendro Gunawan
Anak bukanlah miniatur orang dewasa yang sudah setara pola dan tingkah lakunya seperti orang dewasa. Anak adalah pengikut/peniru yang baik dari apa yang dilihat dan didengar dilingkungan tempat ia bertumbuh. Lingkungan yang baik akan menghasilkan generasi yang baik dan lingkungan yang tidak baik akan menghasilkan generasi yang tidak baik juga.
Pola pendidikan yang baik pastinya melibatkan pendidikan yang elok untuk kedepannya yaitu pendidikan keluarga, pendidikan agama, dan pendidikan sekolah. Dari ketiga pendidikan ini yang mempunyai peranan besar adalah pendidikan keluarga, sebab keluarga merupakan pusat dalam proses pendidikan anak serta pendidikan keluarga saling mempunyai kaitan dengan pendidikan agama dan pendidikan sekolah.
Pendidikan keluarga tanpa adanya pendidikan agama mustahil untuk bisa membentuk generasi yang madani, dan pendidikan keluarga tanpa pendidikan sekolah juga mustahil untuk membentuk generasi yang cerdas.
Keluarga adalah wadah pendidikan pertama bagi anak dalam hal pembentukan karakter. Dalam keluarga yang menjadi pusat untuk membentuk karakter yang baik adalah ayah dan ibu. Ayah dan ibu tentunya mempunyai peranan masing-masing di dalam keluarga.
Seorang ibu berperan menumbuhkan kasih sayang dan mengajarkan bagaimana harus bertindak sebagai seorang perempuan. Ayah berperan menumbuhkan rasa percaya diri dan membangun kecerdasan emosional yang baik kepada anak. Seorang anak yang dibimbing oleh ayah yang peduli dan perhatian akan berkembang menjadi anak yang lebih mandiri, kuat dan memiliki pengendalian emosi yang lebih baik serta mengajarkan bagaimana harus bertindak sebagai sebagai laki-laki.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa tanggung jawab dalam pendidikan anak adalah ibu. Padahal tumbuh kembang anak yang baik adalah tanggung jawab bersama ayah dan ibu. Kesinergisan peran ayah dan ibu akan mematangkan anak untuk tumbuh dikemudian hari menjadi pribadi yang baik. Kesalahan yang pernah dilakukan anak jangan pernah untuk memarahi, menghardik bahkan memaki, sebab anak adalah peniru ulung yang merekam dengan cepat atas tindakan yang dilakukan orang sekitarnya.
Selain pendidikan keluarga, pendidikan agama juga ikut andil dalam pembentukan karakter anak. Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkah laku dari sebuah keinginan yang berdasarkan emosi. Jika sejak dini sudah ditanamkan sebagai pedoman dalam kehidupan, maka kedepannya akan lebih terkendali dalam menghadapi kendala yang timbul.
Maka, untuk membentuk karakter ini keluarga menjadi cerminan utama terlebih dahulu dalam pembentukan kepribadian. Di usia yang sangat emas pada enam tahun pertama kehidupan anak cenderung meniru dan merekam segala perbuatan orang terdekat. Dimasa ini adalah masa emas orang tua untuk memberikan yang terbaik bisa melalui interaksi langsung dengan anak (dialog) ataupun membacakan kisah-kisah tauladan yang baik.
Pendidikan sekolah juga tidak kalah pentingnya dalam pembentukan karakter anak. Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak untuk mendapatkan pendidikan. Untuk mengetahui perkembangan anak, keluarga harus bekerjasama dengan pihak sekolah terutama kepada guru (wali kelas) yang tahu akan perkembangan anak.
Untuk mengetahui akan hal itu, alangkah baiknya orang tua mengadakan pertemuan dengan sang guru untuk mendiskusikan perkembangan anak selama disekolah. Peran sekolah yaitu mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik. Mengingat sekolah terdapat beraneka ragam tingkah laku, disini lingkungan sangat berperan dalam pembentukan perilaku. Masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, namun disadari bahwa sekolah adalah tempat yang sangat strategis untuk membina generasi muda dalam menghadapi masa depan.
** Penulis adalah Pemerhati anak dan dokter di kabupaten Pesisir Barat, Sumatera Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: