Dirwan Merasa Dijebak
KOTA MANNA, BE- Bupati Bengkulu Selatan (BS), H Dirwan Mahmud SH angkat bicara terkait penggeledahan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Bengkulu di ruang kerjanya, Selasa (10/5). BNNP menemukan narkotika jenis sabu dan pil ekstasi. \"Dua bungkus barang ditemukan BNN bukan milik saya, silahkan BNN ungkap pemiliknya,\" kata Dirwan, dalam konferensi pers via telepon, kemarin.
Dirwan membenarkan adanya penggeledahan dalam ruangannya tersebut. Namun dirinya memastikan barang tersebut bukan miliknya. Bahkan dirinya menduga ada dalang dibalik penemuan barang haram tersebut di ruang kerjanya itu.
\"Saya meminta BNNP dapat mengungkap dalang narkotika ini,\" katanya.
Menurut, Dirwan, barang satu bungkus seperti serbuk ditemukan di kursi tamu ruang kerjanya dan satu bungkus lagi di atas karpet dekat kulkas juga di ruang kerjanya. Namun dirinya mengaku tidak pernah membawa narkotika. Bahkan dirinya juga tidak pernah mengkonsumsi narkoba. Hal itu terbukti hasil tes urine yang digelar BNNP di ruang kerjanya Selasa itu juga. Hasil tes urine menyebutkan urinenya negatif.
\"Saya juga hari itu di tes urine, hasilnya urine saya negatif, ini bukti jika saya tidak mengkonsumsi narkoba,\" ujar Dirwan.
Selain dirinya, sambung Dirwan, semua stafnya juga dites urinenya dan hasilnya semuanya negatif. Atas temuan tersebut, dirinya tidak habis pikir, siapa yang mau menjebak dirinya. Bahkan dirinya kaget diberitahu pihak BNNP, jika penggeledahan di ruang kerjanya itu, atas laporan seseorang jika dalam ruang kerjanya ada barang haram. Sehingga Selasa, BNNP mendatangi kantor Bupati dan dari hasil penggeledahan mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, ditemukan barang haram dua jenis itu.
Dirwan pun menduga, barang haram itu sengaja dimasukan orang yang tidak suka dirinya menjadi Bupati BS. Sebab barang haram itu diperkirakan masuk ke ruang kerjanya Senin. \"kepala BNNP mengatakan kepada saya, penggeledahan itu dilakukan karena ada laporan, Saya minta BNNP ungkap siapa yang memberikan laporan dan juga pelaku yang memasukan barang haram itu di ruang kerja saya,\" imbuhnya yang juga mengaku saat konfrensi tersebut dirinya sedang berada di Wonosobo menemui raja sengon untuk memastikan investasi pembangunan pabrik pengolahan sengon di BS.
Wakil Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM mengaku pasca kedatangan BNNP ke kantor Bupati, kegiatan pelayanan di kantor Bupati tidak terganggu, dan seperti biasanya. Hanya saja dirinya tidak mau berkomentar terkait adanya penggeledahan tersebut. \"Saya no coment terkait pengeledahan, namun yang jelas di kantor Bupati saat ini tidak ada masalah dan semua pegawai sudah bekerja seperti biasanya,\" elaknya.
Adapun Sekkab BS, Rudi Zahrial SE menyatakan, jika selama ini tamu yang sering berkunjung ke Bupati terlalu bebas. Sehingga setiap Bupati masuk, para tamu selalu ramai dan antrian. Ke depan, sambung Rudi, para tamu yang mau berkunjung akan dilakukan pembatasan dan tidak sebebas saat ini. Tamu ingin bertemu Bupati harus dengan tujuan jelas dan jika tujuannya bisa diselesaikan oleh bawahan Bupati, maka tidak harus bertemu dengan bupati langsung.
\"Selama ini warga masih beranggapan, bebas menemui Bupati, ke depan kami akan atur agar jelas siapa tamu bupati,\" ujarnya.
CCTV rusak
Sementara itu, Kabag Umum Sekretariat Pemda BS, Ilyan Sayuti SH dan Kabag Humas Pemda, Yulius Saisar SH membenarkan, jika baru-baru ini CCTV di ruang kerja Bupati rusak. Hanya saja, sebelumnya, sambung keduanya CCTV tersebut normal dan bisa digunakan.
\"Untuk CCTV di semua ruangan kecuali ruangan Bupati normal, kerusakan di ruang Bupati sudah satu minggu ini, namun hari ini (kemarin red) sudah normal kembali,\" ujar keduanya.
Ditambahkan Ilyan, sebelumnya CCTV di kantor Bupati semuanya rusak. Namun setelah pelantikan Bupati baru, semua CCTV diperbaiki. Namun khusus di ruang kerja Bupati kembali rusak. Kerusakan tersebut berupa CCTV menimbulkan suara,karena mengganggu dicabut dan diperbaiki.
\"Rusaknya CCTV karena menimbulkan suara yang mengganggu pendengaran, saat ini sudah bagus lagi, namun receiver CCTV sudah kami serahkan ke BNN untuk dicek,\" imbuh Ilyan. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: