Penyakit Ngorok Serang Ratusan Ternak
BINTUHAN, BE- Dinas Pertanian Kaur sudah melakukan pendataan tentang kesehatan hewan ternak akibat musim penghujan. Sehingga disimpulkan telah tejadi endemis penyakit sapi ngorok. Saat ini data yang sudah terkumpul ada 300 ekor lebih terdapat sapi ngorok, sudah ditangani oleh pihak Dinas Pertanian.
\"Kita sudah melakukan penanganan namun terkadang matinya ternak bukan karena lamban penanganan, tetapi masyarakat banyak tidak melaporkanya, sejak satu semester tahun 2012 lalu ditemukan 55 kasus hewan mati di Kabupaten Kaur, dan paling banyak pada kerbau dibandingkan sapi, sedangkan untuk bulan Desember dan Januari ini satu ekor sapi mati di wilayah Padang Guci Hilir,\" ujar Kadis Pertanian Asmawan Ssos didampingi Kabid Peternakan Rahmadaniar SP, kemarin.
Menurut Asmawan, penyakit sapi ngorok yang diakibatkan oleh bakteri Pastunela Multisida itu banyak menyerang kerbau. Namun di Kaur tahun lalu ada sebanyak 20 ekor kerbau mati dibanding sapi. Karena kehidupan kerbau lebih liar dibandingkan sapi, karena kerbau lebih senang berada di kubangan yang banyak mengandung penyakit, disinilah terindefikasi penyakit ngorok pada kerbau yang banyak ditemukan.
\"Rata-rata penyakit tersebut menyerang pada musim hujan, selain kumbangan juga karena keadaan kandang yang lembab menyebabkan perkembangan virus makin cepat. Disamping itu juga masyarakat pada saat musim hujan hewan justru dikeluarkan dari pada di kandangkan,\" jelasnya.
Untuk mencegah lebih banyak sapi ngorok, kata Asmawan, pihaknya melakukan langkah pencegahan dengan memberikan vaksinasi, serta diharapkan pemilik ternak untuk membersihkan kandang sehingga virus tidak berkembang. Namun sekarang banyak hal ini tidak dilakukan, bahkan kemungkinan besar sapi ngorok akans emakin bertambah. \"Jika memang hewan ternak tersebut mengidap penyakit tersebut, bisa disembelih, dagingnya dapat dimakan, tetapi harus tetap dalam pengawasan. Kemudian untuk jeroan dan kepala tidak boleh dimakan dlebih baik dibuang, karena sangat berbahaya,\" jelasnya.
Sementara itu, data yang terdapat sapi ngorok yang kini dalam pengawasan Dinas Pertanian. Yakni Kecamatan Kaur Utara, Kinal, Maje, Padang Guci Hilir, Tanjung Kemuning, dan Muara Sahung. Data tersebut dikumpulkans ejak musim hujan mulai November hingga Januari ini.\"Namun baru satu ekor dari 300 ekor yang mati. Sedangkan sisanya tengah dalam pengawasan,\" jelasnya.(823)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: