Keberagaman Budaya, Agama dan Bahasa dari Dua Perspektif
Muhammad Fajri Sudanto-(ist)-
Indonesia adalah salah satu contoh negara yang sangat kaya dengan keberagaman. Dengan lebih dari 300 kelompok etnis dan 700 bahasa daerah, Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang sangat majemuk. Keberagaman agama juga menjadi ciri khas Indonesia, dengan enam agama yang diakui secara resmi. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang multikultural. Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang tersusun atas keberagaman dan pelbagai macam budaya yang didalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, budaya, dan kebiasaan yang ditekankan pada saling menerima satu sama lain (Ifa, Lina, 2020).
Keberagaman yang ada di Indonesia ini memiliki banyak cabang seperti keragaman bahasa, agama, budaya dan lainnya. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyang Bhineka Tunggal Ika, maka meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah akan terus mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia yang lebih baik.
Dalam keberagaman budaya yang ada sifat nasionalisme dan cinta tanah air menjadi dasar kita untuk lebih memahami dan mengerti tentang perbedan-perbedaan yang ada. Keanekaragaman budaya Indonesia yang ada merupakan harta yang tidak ternilai. Budaya merupakan hasil karya manusia, dan budaya merupakan pola hidup yang tercipta dari sejarah yang ada pada waktu tertentu sebagai panduan potensial dalam perilaku manusia. Dengan cakupan pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lainnya yang ada pada budaya masing-masing.
BACA JUGA:Menguatkan Toleransi Beragama di Desa Air Petai: Perspektif Hindu dalam Merajut Kebersamaan
BACA JUGA:PPBFGSI Buka Kesempatan Pemuda Buddhis Indonesia untuk Pendidikan Buddhisme Humanistik di 2025
Kita sebagai warga Negara harus memiliki sikap toleran untuk mempertahankan dan melestarikan budaya agar tidak tercerai berai. Karena budaya yang kita miliki begitu beragam, seperti contohnya didalam ruangan ini mahasiswa Pasca Serjana Ilmu Komunikasi Unib ini ada yang berlatar belakang budaya Rejang, Lembak, Serawai dan lain-lain. Jika tida adanya toleransi atau ingin menonjol pada budaya masing-masing tidak akan ada keharmonisasn didalam ruangan ini dan akhirnya tidak nyaman ketika berdiskusi dan belajar. Contoh lain dari keberagaman yang ada di Indonesia, spesifik penulis contohkan pada keberagaman Agama, pada praktik pembelajaran di lapangan beberapa minggu yang lalu, penulis melihat sendiri terdapat keberagaman agama yang sangat kental di Desa Air Petai Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.
Di Desa ini terdapat sebuah Pura besar dimana desa ini banyak sekali pemeluk agama Hindu. Agama islam juga banyak bahkan desa tetangganya ini terdapat sebuah pondok pesantren. Disini juga pemeluk agama Kristen. Jika pemeluk agama ini tidak hidup rukun maka yang terjadi dari sebuah keragaman ini adalah perpecahan.
Contoh lain dari keberagaman yang jika tidak tolernasi akan mengakibatkan perpecahan adalah bahasa. Negara Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah dengan aksen yang berbeda setiap daerahnya. Seperti Bahasa Sunda yang lemah lembut sedangkan Bahasa Batak yang terkenal keras dan kasar. Begitupun dengan bahasa daerah penulis sendiri atau bahasa Serawai sering kali disalah artikan seperti pengcupan kata Gila yang dalam bahasa Serawai berati boleh sedangkan yang orang-orang pahami kata “Gila” memiliki makna gangguan kejiwaan. Jika dalam setiap keberagaman ini tidak adanya toleransi maka yang terjadi adalah pepercahan. Sikap toleransi sangant penting dalam keanekaragaman budaya, apabila tidak adanya toleransi maka dapat menimbulkan salah paham antar budaya sehingga mengakibatkan permusuhan antar masyarakat.
Contoh dari toleransi keberagaman budaya yaitu menghargai hasil kebudayaan setiap suku bangsa dan menghormati setiap kelompok yang menjalankan kebiasaan sosial dan adat istiadatnya. Adapun kejadian yang kerap kali terjadi tentang toleransi antar budaya yaitu seperti halnya suatu budaya yang sedang melaksanakan acara dengan menggunakan ada istiadat budayanya biasanya dalam satu desa mereka selalu mendukung walapun berbeda budaya, hal yang dilakukannya biasanya dengan cara seperti turut hadir dalam acara tersebut ataupun turut membantu kelancaran acara yang sedang berlangsung.
BACA JUGA:STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu Wisudakan 296 Lulusan pada Wisuda ke XXI
BACA JUGA:6 Pelajar Wakili Provinsi Bengkulu di Ajang Nasional, Ini Harapan Dinas Pariwisata
Keberagaman adalah sebuah konsep yang merujuk pada variasi dalam hal identitas, latar belakang, dan pengalaman di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Dalam konteks sosial, keberagaman mencakup berbagai aspek seperti ras, etnisitas, agama, budaya, bahasa, gender, orientasi seksual, usia, dan kemampuan fisik. Keberagaman tidak hanya mencerminkan kekayaan perbedaan, tetapi juga menekankan pentingnya penghargaan dan pemahaman terhadap semua bentuk perbedaan tersebut.
Keberagaman dalam masyarakat dapat dilihat dari beberapa dimensi (Made,2018), pertama keberagaman Ras dan Etnis: Setiap masyarakat biasanya terdiri dari kelompok ras dan etnis yang berbeda. Setiap kelompok memiliki identitas budaya, sejarah, dan nilai-nilai yang unik, seperti yang terlihat dalam masyarakat multikultural di banyak negara. Kedua keberagaman Agama: Agama adalah bagian penting dari identitas seseorang. Di banyak negara, orang hidup berdampingan meskipun memiliki keyakinan dan praktik agama yang berbeda-beda. Ketiga keberagaman Budaya: Setiap kelompok masyarakat memiliki tradisi, bahasa, dan kebiasaan yang berbeda. Keberagaman budaya memperkaya masyarakat dengan perspektif, seni, dan cara hidup yang beragam. Keempat keberagaman Gender dan Orientasi Seksual: Isu kesetaraan gender dan hak-hak bagi komunitas LGBTQ+ menjadi semakin penting dalam diskusi keberagaman. Keberagaman gender melibatkan pengakuan terhadap hak individu untuk mengekspresikan identitas gendernya. Kelima keberagaman Sosioekonomi: Variasi dalam latar belakang ekonomi dan sosial juga menjadi bagian dari keberagaman. Ini memengaruhi akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. (Amalia & Dinie, 2021). Namun, tantangan keberagaman di Indonesia masih ada, terutama terkait dengan isu-isu intoleransi agama dan ketidaksetaraan ekonomi.
Pemerintah dan masyarakat sipil terus berupaya untuk mempromosikan persatuan dalam keberagaman melalui dialog antaragama dan program pembangunan yang inklusif. Keberagaman adalah anugerah yang harus dihargai dan dilestarikan. Meskipun membawa tantangan, keberagaman juga menawarkan banyak peluang bagi kemajuan sosial, ekonomi, dan budaya. Dengan mengedepankan toleransi, pendidikan, dan kebijakan yang inklusif, masyarakat yang beragam dapat hidup harmonis dan saling menguatkan. Keberagaman adalah kekuatan yang, jika dikelola dengan baik, akan memperkaya kehidupan setiap individu dan memperkuat fondasi masyarakat yang lebih adil dan makmur. Keberagaman kebudayaan menjadi kekayaan dan keindahan tersendiri bagi Indonesia. Namun, dengan adanya ragam budaya ini juga menjadikan Indonesia rentan akan konflik dan perpecahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: