Wisata Bengkulu Kalah Saing
BENGKULU, BE - Objek dan pesona wisata Kota Bengkulu masih kalah saing dengan daerah tetangga. Hal ini disebabkan masih kurangnya penataan serta pengelolaan yang baik, sehingga menjadikan Bengkulu sulit untuk dijadikan rekomendasi destinasi wisata bagi para wisatawan.
Ini disampaikan Ketua DPD Asosiasi Indonesia Tours dan Travel Agen (ASITA), A Lesandri, saat mewakili DPD Asita Bengkulu dalam pameran Wonderful Indonesia Travel Fair (WITF), Jakarta Convention Center, Sabtu (30/4).
\"Kalau yang kami tangani paling kunjungan kerja, turis-turis itu masuk tapi tidak menimbulkan efek untuk kembali lagi. Jadi orang cuma datang sekali, karena sudah bosan. Jadi orang datang ke Bengkulu cuma sekedar pengen tahu dan sekedar pengen coba saja,\" ungkap Lesandri melalui telepon seluler.
Menurutnya, Bengkulu harus lebih mempersiapkan serta meningkatkan kelayakan objek wisata, seperti kebersihan, kenyamanan, keamanan keindahan. Sebab, hal tersebut menjadi modal utama dan yang paling kuat dalam melakukan promosi perjalanan wisata.
Namun, pada kenyataannya saat ini masih banyak sampah berserakan, pedagang kaki lima yang tidak ditata, bangunan kumuh, parkir mobil dan motor yang sembarangan dan lain sebagainya. Maka hal inilah yang menjadi kendala wisata yang ada di Bengkulu untuk maju.
\"Ke depan pariwisata ini sektor yang primadona dimana-dimana, untuk dukungannya yang penting infrastrukturnya rapi, jalannya bagus, misalnya menghubungi daerah-daerah terpencil. Karena orang melakukan perjalan kesana itukan untuk menikmati pemandangan,\" terangnya.
Selain itu, objek wisata yang saat ini mampu merekomendasikan Kota Bengkulu hanyalah Benteng Malborought yang merupakan peninggalan Inggris, kemudian Pantai Panjang, bunga Rafflesia di Kota Curup, perkebunan teh di Kabupaten Kepahyang dan beberapa wisata air terjun.
Lesandri juga memberikan masukan agar pemerintah tidak terlalu mengubah nilai sejarah yang ada. Seperti Benteng Malborought dan Pantai Panjang Bengkulu, setidaknya dapat menampilkan apa adanya yang menjadi ciri khas Bengkulu.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemangku kebijakan, baik Pemerintah Provinsi Bengkulu, dan kabupaten/kota yang harus segera berkorelasi untuk mulai menertibkan hal-hal yang menjadi kendala untuk mengembangkan industri pariwisata.
Disamping itu, pihaknya sebagai pelaku usaha industri wisata senantiasa mempromosikan destinasi wisata Bengkulu untuk mendapatkan perhatian, baik di tingkat nasional maupun kanca Internasional.
\"Itu yang harus diformulasikan, bila perlu dibentuk perdapenguatan itu. Kita jelas semangat sekali untuk mempromosikannya, seperti jasa bus dan travel yang memposisikan produk Bengkulu,\" tukasnya. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: