DPR RI Gandeng SKK Migas Kupas Potensi Migas Bengkulu

DPR RI Gandeng SKK Migas Kupas Potensi Migas Bengkulu

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Komisi VII DPR RI bersama SKK Migas dan Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Bengkulu, melaksanakan Seminar Nasional dengan tema \'Migas, menyejahterakan atau menyengsarakan rakyat\', Sabtu (16/4/2016).

Seminar nasional yang menghadirkan narasumber, Anggota Komisi VII DPR RI Dewi Coryati, Elan Biantoro dari SKK Migas, dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Sumanjuntak, dilaksanakan di aula Badan Diklat Propinsi Bengkulu.

Dewi Coryati mengatakan, seminar ini dilakukan guna meminta penjelasan lebih kongkrit dari SKK Migas terkait potensi migas yang ada di Provinsi Bengkulu dan bagaimana caranya untuk mendapatkannya.

\"Sekarang ini Migas di Bengkulu belum ada. Beberapa waktu lalu PT Total sempat melakukan pengeboran di laut lepas Bengkulu namun belum menemukan Migas,\" ujar Dewi

Meski demikian, diakui Dewi, potensi Migas di Bengkulu tetap ada. Akan tetapi masih perlu usaha yang cukup keras dalam mendapatkannya. Apalagi untuk mendapatkan migas juga perlu dukungan dari semua pihak yang ada di Bengkulu ini, dengan menawarkan pihak investor terus melakukan pencarian terhadap Migas.

\"Saya dengar kabar akan ada pencarian kembali yang dimulai pada Mei 2016 mendatang,\" katanya.

Lanjutnya, potensi migas yang ada di wilayah Propinsi Bengkulu apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan.

“Kita dari lembaga legislatif akan mendukung penuh jika memang ada pihak investor bersama SKK Migas, untuk terus melakukan pencarian terhadap potensi migas yang ada di Bengkulu ini. Jika benar-benar ada tentu akan banyak memberikan keuntungan terhadap Bengkulu, seperti terbukanya lapangan pekerjaan baru dan perbankan akan lebih bergairah, serta PAD akan meningkat,” katanya.

Sementara itu Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro menjelaskan, sejarah eksplorasi di Bengkulu ini bukan sekarang saja, tetapi sudah perusahaan dari tahun 1980-an, seperti Petrokina dan Limigas yang melakukan survey ilmu geologi di lepas pantai Bengkulu. Kemudian ada Ekote dan Total yang merupakan perusahaan besar dunia.

\"Artinya tanda-tanda migas di Bengkulu ada, tetapi jumlahnya masih perlu dilakukan eksplorasi lebih lanjut,\" katanya.

Diterangkannya, untuk mencari minyak dan gas tidaklah mudah dan perlu penelitian dan survey lanjutan dari eksplorasi dan pengeboran.

\"Bahkan di Bengkulu ini dahulunya ada potensi minyak, namun tempat persisnya lupa dimana, apalagi sekarang sudah tertutup bangunan. Begitu juga didekat laut lepas Kota Bengkulu ini juga ada potensi gas dan Total baru-baru ini memang menemukan tetapi jumlahnya terbatas,” paparnya.

Ditambahkan Elan, dengan keberadaan migas di Bengkulu ini sesuai dengan amanat Undang Undang bahwa diimplementasikan dalam pengembangan Negara dan rakyat melalui dana bagi hasil dari Pemerintah Pusat untuk daerah penghasilnya. Sedangkan pendapatan Negara melalui Migas sampai tahun 2013 cukup dominan atau 50 persen menyokong dana APBN dan diakui sekarang produksinya mulai menurun.

“Menurunnya sektor migas ini tentunya kontribusi untuk negara semakin mengecil dan multiplier efek yang diciptakan dari migas telah menciptakan usaha baru. Artinya pendapatan dari migas adanya pendapatan pajak lain untuk Negara yang dihasilkan, kita harapkan di Bengkulu juga demikian,”terangnya. (Dil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: