Peduli Autis, Ketua DPRD Kota Beri Kado

Peduli Autis, Ketua DPRD Kota Beri Kado

 BENGKULU, BE - Rasa bangga dan haru terlihat dari raut wajah Ketua DPRD Kota, Erna Sari Dewi, saat menghadiri peringatan hari autis se-Dunia yang digelar Relawan Muda Bengkulu, di panggung view tower, kemarin (2/4). Sebagai wujud kepedulian dan kasihnya, Erna memberikan bingkisan kado kepada anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.

Menurutnya, anak-anak autis ini merupakan salah satu aset bangsa yang harus dibina dengan baik. Ia tidak setuju jika anak-anak autisme di Provinsi Bengkulu ini tidak mendapatkan peluang/kesempatan lebih baik untuk masa depannya. Karena banyak autisme yang memiliki masa depan yang baik, bahkan turut mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional dengan prestasi serta kreativitasnya.

\"Jika dibina dengan baik, mereka bisa menjadi seorang penulis yang baik, pelukis, pencipta alat-alat canggih. Jadi Pemda wajib untuk melindungi dan juga bagaimana mengakomodir mereka semua, kita pun harus peduli terhadap itu,\" ujar Erna yang mengenakan kebaya biru, sesuai dengan aksi blue light (cahaya biru) yang dinilai sebagai simbol autis dan sosialisasi yang dilakukan relawan muda Bengkulu, Sabtu malam.

Disampaikannya dalam kesempatan tersebut bahwa ada makna poin penting yang harus sama-sama dengarkan, yakni suara hati anak-anak yang berkebutuhan khusus. Apa kebutuhannya? Dan apa yang perlu dibantu? Dirinya juga mengajak agar seluruh pihak dapat bersama-sama memberikan ruang dan tidak memandang anak autisme sebelah mata, sebab mereka juga mempunyai hak dan kesempatan yang sama seperti anak bangsa Indonesia lainnya.

\"Jika diintervensi secara tepat dan ditanggani dengan tepat, tidak menutupkan kemungkinan akan menunjukkan progres perkembangan yang lebih baik,\" tuturnya.

Menurutnya, orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus harus bangga dan benar-benar memberikan kasih sayang yang seutuhnya. Karena support anak tersebut harus mulai dari orang tua, saudara kandungnya, kerabat dan keluarganya. Supaya memunculkan kemandirian dan percaya diri terhadap anak tersebut. Sementara bagaimana peran pemerintah? Erna menegaskan agar pemerintah dapat mendukung baik berupa pendidikan, kesehatan serta sarana dan fasilitas pendukung lainnya. \"Kita sadari bahwa angka anak-anak autis itu setiap tahun pasti meningkat, ini tentunya harus menjadi perhatian kami, baik pemerintah maupun DPRD, untuk dapat mengakomodir kebutuhannya,\" sampainya.

Salah satu wali siswa autis Nuramelinda mengutarakan, autis bukanlah sebuah penyakit. Autisme adalah gangguan yang menyerang otak secara kompleks. \"Jadi apabila ketemu anak–anak kami tolong dimaklumi dan dicintai sebagai anak bangsa indonesia,\" katanya.

Menurutnya, masyarakat juga harus menghilangkan kesan bahwa autis mengganggu di tengah masyarakat. Karena untuk menuju kesembuhan anak–anak ini harus dimulai dari orang-orang dilingkungannya.

Ketua Relawan Muda Bengkulu, Heru Hanafi mengatakan, peringatan hari autis jangan hanya sebatas seremonial saja. Namun, diharapkan dapat menjadi tonggak pemecahan masalah–masalah sosial lainnya di Provinsi Bengkulu.

\"Kita di Provinsi Bengkulu ini mencoba untuk bergerak di bidang sosial. Kita selalu ingin berkontribusi untuk masalah sosial ini,\" pungkasnya. (805/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: