Lelang Mess Pemda Dibatalkan?
BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu Dr H Ridwan Mukti MH mengisyaratkan bahwa lelang Mess Pemda Provinsi Bengkulu yang sudah dimenangkan oleh PT Sekotong Graha Mandiri, akan dibatalkan. Sebab, Mess Pemda yang sudah menghabiskan APBD Provinsi Bengkulu Rp 63 miliar itu ditargetkan harus memberikan kontribusi untuk mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD), yakni dengan menjadikannya tempat penginapan atau hotel berbintang. Untuk itu, pengelolannya bukan hanya orang yang memiliki pengalaman di bidang perhotelan, tapi juga harus sudah memiliki jaringan nasional.
\"Tindaklanjutnya ditentukan, karena beberapa hari lalu saya minta ke Plt Sekda untuk memperluas tim evaluasi lelang dengan memasukan dari unsur kepolisian, kejaksaan, media massa dan instansi lainnya. Nanti kita lihat apa keputusan mereka terkait dengan proses lelang beberapa waktu lalu,\" ungkap Ridwan Mukti, kemarin (3/4).
Gubernur juga mengaku tidak mau pengelola Mess Pemda nanti sekelas ayam sayur, sehingga semua target terhadap bangunan yang sudah lama ditelantarkan itu tidak tercapai.
\"Kalau pengelola profesional, memiliki jaringan nasional atau internasional, kan enak kita. Karena mereka tidak kesulitan untuk memasarkan Mess Pemda itu sebagai penginapan yang bagus. Tapi kalau pengelola sekelas ayam sayur kan repot kita,\" seloroh RM.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, H Edison Simbolon SSos MSi dari awal juga meminta lelang Mess Pemda yang dilakukan dipenghujung masa jabatan Gubernur Junaidi Hamsyah itu dibatalkan, karena dikhawatirkan tidak bisa memberikan kontribusi kepada daerah.
\"Kami minta gubernur menetapkan pemenang lelang yang memenuhi syarat, kalau tidak, ya silahkan cari pengelola yang lain,” pinta Wakil Ketua I DPRD Provinsi Bengkulu, Edison.
Selain itu, ia juga sepakat Mess Pemda tersebut dikelola oleh investor perhotelan nasional, karena memiliki modal berupa jaringan yang luas di seluruh Indonesia sehingga akan lebih mudah mempromosikan hotel Mess Pemda.
“Bukan kita tidak yakin kepada PT Sekotong Graha Mandiri, tapi dia kan belum berpengalaman. Dan otomatis pula belum memiliki jaringan. Kalau tetap dipaksakan, kita khawatir Mess Pemda itu memberikan kontribusi kepada daerah, padahal biaya pembangunannya sudah puluhan miliar,\" tandasnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: