Pemprov Bengkulu Tuntut Kompensasi

Pemprov Bengkulu Tuntut Kompensasi

\"wabup-bengkulu-rohidin-mersyah\"

BENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik penelitian yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikasi (BMKG), Universitas Bengkulu dan Japan Agency for marine-Earth Scien and Tecnology (Jamstec) ini berlangsung sejak 9 November hingga 25 Desember 2015 lalu, yang hasilnya cuaca Bengkulu mempengaruhi dunia.

Wakil Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA mengungkapkan, berpengaruhnya cuaca Bengkulu terhadap iklim di sejumlah negara di dunia itu dikarenakan sedikitnya 43 persen dari luas Provinsi Bengkulu merupakan hutan lindung yang tidak boleh ditebang. Andaikan hutan lindung itu rusak, Wagub optimis dampaknya sangat besar terhadap cuaca di dunia.

Terkait hal itu, Wagub mengatakan, pihaknya akan menyampaikan hasil penelitian itu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan guna mendapatkan kompensasi bagi Provinsi Bengkulu.

\"Hampir setengah dari luas Provinsi Bengkulu ini adalah hutan lindung, jadi sangat masuk akal bila berkontribusi dalam pembangunan atau mempertahankan iklim global yang nyaman. Karena kita disuruh menjaga hutan, maka kita akan minta apa kompensasinya untuk Bengkulu,\" terang Rohidin.

Diakuinya, menjaga hutan agar tidak dirambah masyarakat bukan perkara mudah. Sebab, sebagian besar hutan lindung tersebut berdampingan langsung dengan pemukinan masyarakat. Sehingga menjadi tugas berat bagi pemerintah untuk tetap menahan emosi masyarakat agar tidak merambah hutan tersebut.

\"Pemerintah pusat harus memikirkan mata pencaharian masyarakat yang tinggak berdampingan dengan hutan tersebut. Jangan sampai masyarakat kita semakin miskin hanya karena kita tetap ingin mempertahankan cuaca di dunia. Ini harus ada regulasi yang jelas agar masyarakat mendapatkan manfaat secara ekonomis dari kawasan hutan yang kita pertahankan itu,\" paparnya.

Terkait keinginan BPPT dan pihak lainnya yang ingin melanjutkan penelitian atmosfer di Provinsi Bengkulu dalam skala besar selama 2 tahun, yakni 2017-2019, Rohidin mengaku Pemerintah Provinsi Bengkulu akan memberikan dukungan penuh. Ia berharap dengan adanya penelitian itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu bisa menyajikan data empiris dan faktual terkait dengan iklim.

\"Semakin akurat data yang kita miliki, maka semakin jelas bahwa Bengkulu memiliki posisi penting dalam mempertahankan iklim global yang sehat tersebut,\" tandasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu era kepemimpinan Junaidi Hamsyah juga sudah berulang kali menyampaikan ke Kementerian Kehutanan agar Bengkulu mendapatkan kompensasi dari pemeliharaan hutan tersebut. Bahkan Junaidi sendiri sudah beberapa kali mengekspose posisi Bengkulu dalam mempertahankan iklim global di hadapan organisasi lingkungan dari berbagai negara. Namun hingga masa jabatannya berakhir 29 November 2015 lalu, belum ada tanda-tanda Provinsi Bengkulu akan mendapatkan kompensasi dari pemeliharaan hutan tersebut. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: