Seribu Rumah PNS Terkendala Lahan

Seribu Rumah PNS Terkendala Lahan

\"rumah-pertama\"

BENGKULU, BE - Pembangunan seribu rumah untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Bengkulu, tampanya masih sedikit terganjal. Pasalnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota masih terkendala dengan penambahan jumlah lahan untuk dijadikan pembangunan rumah PNS. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PU Kota Bengkulu, Safriandi mengatakan, sejauh ini lahan yang telah dimiliki hanya seluas 10 hektar di lokasi pusat perkotaan Kelurahan Bentiring. Hal itu dirasakan masih kurang untuk pembangunan seribu rumah PNS tersebut.

\"Kita masih terkendala penambahan lahan. Kalau bisa, ditambah satu hamparan lagi untuk pembangunan ini,\" terang Safriandi kepada BE, kemarin.

Safriandi mengatakan bahwa penambahan lahan pembangunan rumah PNS tidak hanya di di Kelurahan Bentiring. Namun bisa diwilayah mana saja yang masuk dalam area Kota Bengkulu.

\"Seyogyanya memang di dekat pusat perkantoran. Akan tetapi melihat kondisi yang ada, bisa di lokasi mana saja,\" ucapnya.

Sejauh ini untuk pembangunan rumah PNS sendiri, PU Kota telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) kepada Real Estate Indonesia (REI) Bengkulu. Oleh karena itu PU akan melihat seberapa banyak anggota REI yang siap untuk melakukan pengerjaan tersebut.

\"Jadi tidak dilakukan sistem lelang, kita serahkan dengan REI dan kita lihat berapa anggotnya yang siap,\" tambah Safriandi.

Untuk penerima seribu rumah subsidi PNS, PU memastikan ada sekitar 1.133 PNS yang telah terdata. Namun demikian jumlah tersebut masih dilakukan verifikasi untuk melihat kebenaran status PNS yang benar-benar belum memiliki rumah sendiri. \"Sekarang juga masih tahap verifikasi, belum tau ada perubahan atau belum,\" bebernya.

Untuk penambahan kuota sendiri, Safriandi mengatakan sampai saat ini jumlah tersebut belum dilakukan penambahan. Seperti dikatahui sendiri bahwa peneruma program seribu rumah PNS ini hanya untuk golongan I, II dan maksimal golongan III saja dengan catatan PNS yang belum memiliki rumah. Hal tersebut terkecuali untuk pejabat yang sedang memimpin saat ini. \"Penambahan juga belum ada, kita tunggu hingga launching yang akan kita lakukan pada bulan April mendatang,\" tandas Safriandi. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: