Dana Flu Burung Rp 300 Juta
BENGKULU, BE - Tingginya kasus flu burung di Kota Bengkulu membuat anggota DPRD berjuang keras untuk menganggarkan dana penanganan virus yang mematikan itu. Sebelumnya pihak Dinas Pertanian dan Peternakan telah mengusulkan dana flu burung sebesar Rp 100 juta dalam APBD 2013 ini. Namun angka tersebut dirasakan masih kurang, sehingga Komisi III DPRD menambahkan anggaran tersebut sebesar Rp 200 juta, sehingga totalnya mencapai Rp 300 juta.
\"Pada awalnya hanya diusulkan Rp 100 juta, namun kami melihat penanganan di lapangan acapkali terganjal masalah anggaran, maka kami memutuskan untuk menambahnya menjadi Rp 300 juta,\" kata Ketua Komisi III DPRD Kota, Suimi Fales SH MH, kemarin.
Ia menjelaskan dengan dana Rp 300 juta tersebut dirasakan cukup untuk menangani kasus flu burung di Kota Bengkulu, dan akan ditambah lagi dalam pembahasan APBD perubahan 2013 mendatang, jika anggarannya memungkinkan. Selama penanganan terganjal dengan adanya warga yang meminta ganti rugi terhadap ternak unggasnya yang dimusnahkan, namun karena pemerintah tidak memiliki anggaran pemusnahan pun terhenti. Namun kedepannya ia berharap penanganan dapat berlangsung dengan lancar dengan memanfaatkan dana Rp 300 juta tersebut. Meskipun jauh dari cukup, namun Suimi menilai dengan danaya itu tidak membuat petugas dari Distanak terhenti langkahnya dalam menangani kasus flu burung.
\'\'Meskipun ini belum cukup karena kita melihat kasus flu burung di Kota Bengkulu cukup tinggi sekali, tapi paling tidak sudah bisa membantu melancarkan tugas Distanak,\" sampainya.
Sementara itu, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD kota, Rendra Ginting SP menyampaikan bahwa pihaknya siap memperjuangkan anggaran tersebut ketika telah dibahas ditingkat Banggar, karena saat ini masih dibahas ditingkat Komisi dan SKPD terkait. Hal ini dirasakan penting, mengingat selama ini langkah Distanak selalu terhenti pada saat melakukan pemusnahan yang ditolak oleh pemilik unggas, karena tidak ada anggaran ganti-ruginya.
\"Kami siap memperjuangkannya di Banggar nanti, karena kasus ini harus ditangani dengan baik karena dampaknya sangat besar bila telah menyerang manusia,\" sampainya.
Ia juga mengungkapkan tidak menutup kemungkinan pihalnya akan mengalihkan anggaran lain yang dirasakan kurang penting dimasukkan kedalam anggaran flu burung tersebut jika memang dirasakan perlu. \"Ya bisa saja seperti itu, tergantung kawan-kawan anggota Banggar. Tapi kalau saya pribadi sangat setuju jika dana untuk kasus flu burung ini diperbesar,\" pungkasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: