Padang Bano Butuh JUT

Padang Bano Butuh JUT

\"kosong_60-01\"TUBEI,BE - Warga di wilayah Padang Bano masih mengeluhkan minimnya pembanguan infrastruktur jalan usaha tani (JUT) ke lokasi pertanian Warga. Akibat masih minimnya JUT biaya angkut hasil pertanian menjadi tinggi. Wilayah Padang Bano Ini sendiri merupakan daerah perkebunan terutama tanaman Karet dengan Kelapa Sawit. Diungkapkan Tantawi Ketua Kelompok Tani Alam Sejahtera Padang Bano, kendala utama yang di hadapi kelompoknya tingginya biaya angkut hasil perkebunan mereka. \"Kita sangat berarap ada pembanguan jalan usaha tani yang di alokasikan ke wilayah Padang Bano,\'\' ujar Tantawi. Selama ini belum adanya JUT biaya angkut karet Maupun Buah Sawit menjadi mahal. Sebagai Contoh untuk mengakut buah sawit dari kebun yang berjarak 3 KM ke jalan raya dibutuhkan ongkos anatra Rp 500-700 per kilo. Dengan kondisi ini tentunya sangat memberatkan petani. Seandainya JUT ada petani yakim ongkos angkut sawit bisa lebih murah. \'\'Ini tentunya bisa membantu penghasilan petani,\" kata Tantawi. Ditambahkan Tantawi, tingginya biaya angkut buah sawit dari kebun mereka yang berada di seberang sungai Serayau diperparah dengan terjadinya kerusakan jembatan gantung Sungai Serayau. Kerusakan jembatan gantung Sungai Serayau sudah terjadi sejak tahun 2012 yang lalu. \'\'Kita sendiri sudah beberapakali mengajukan proposal untuk perbaikan jembatan tersebut, namun sampai sekarang belum juga diperbaiki,\'\' katanya Karena tak kunjung diperbaiki petani telah berulang kali memperbaiki jalan itu secara gotong royong. Namun, karena dana yang terbatas tak lama jembatan itu rusak lagi. \'\'Kita berharap agar pemda dapat melakukan perbaikan,\" ujar Tantawi (777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: