Enam Jenis Ritual Rayakan Imlek

Enam Jenis Ritual Rayakan Imlek

\"221052_417267_Imlek_Selfie_d\"JAKARTA – Para warga etnis Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2567 yang jatuh pada Senin (8/2). Setidaknya ada beberapa ritual yang harus dan tidak boleh dilakukan menjelang dan saat Tahun Baru Imlek. Berikut enam ritual yang dihimpun dari berbagai sumber terkait Tahun Baru Imlek: 1. Bersih-bersih Rumah (Shau Chen) Ada ritual yang patut dilakukan jelang perayaan Tahun Baru Imlek yaitu bersih-bersih rumah. Harapannya adalah di Tahun Baru, segala hal yang buruk dan tidak beruntung bisa disingkirkan, sehingga ada tempat untuk hal-hal yang baik dan menyenangkan. Walaupun di Taiwan, Singapura, dan Cina budaya ini masih dilakukan, kebanyakan kami mendapati di Surabaya budaya ini tidak terlalu dijalankan. Sepertinya yang masih berjalan sampai sekarang adalah larangan untuk bersih-bersih rumah di Tahun Baru. Semua urusan bersih-bersih rumah harus sudah diselesaikan sebelum jam 12 malam sebelum Tahun Baru. Pada hari H-nya, sama sekali tidak boleh bersih-bersih, bahkan memegang sapu pun tidak boleh, karena dianggap membuang atau menyapu pergi rejeki. 2. Baju Baru Sebagian besar warga etnis Tionghoa kerap membeli baju baru untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Bahkan ada yang membeli baju baru hingga 7 pasang untuk dipakai selama 7 hari ke depan. 3. Potong Rambut Selain baju baru, masih banyak orang yang menyempatkan untuk potong rambut sebelum Tahun Baru. Kegiatan ini dilakukan karena diyakini bisa membuang segala ketidakberuntungan atau kesialan. 4. Beli barang pecah belah Selain memotong rambut, ada juga yang bilang bahwa membeli pecah belah untuk menyambut Tahun Baru itu wajib. Pecah belah yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan tempat makanan, seperti piring, mangkok, bahkan bisa juga dandang, panci dan sebagainya. Tujuannya sebagai antisipasi akan rejeki (dan makanan) yang mengalir terus di tahun yang baru. 5. Mudik ke rumah orang tua Mirip dengan budaya mudik di Idul Fitri, banyak orang yang bekerja di kota-kota besar akan kembali ke kampung halamannya sewaktu Tahun Baru Imlek. Kalau di Indonesia, mungkin arus mudiknya tidak begitu terasa karena mayoritas masih tinggal di kota yang sama dengan orang tuanya. Tetapi arus mudik ini merupakan suatu fenomena di China, bahkan sampai ditahbiskan menjadi ‘the world’s largest seasonal migration’. 6. Sembahyang tutup tahun Sembahyang Tutup Tahun dilakukan di hari terakhir sebelum Tahun Baru. Tradisi ini dilakukan sebagai wujud bakti dan penghormatan ke keluarga. Yang biasanya dipersiapkan untuk sembahyang ini adalah makanan favorit leluhur, buah-buahan, misalnya pisang raja, beserta kue-kue. (Rmol/sam/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: