Tsk Curanmor Ditembak
KEPAHIANG, BE - Rupanya sudah menghilang selama kurun waktu 2 tahun lamanya tidak lantas membuat KS (36), warga Kelurahan Dusun Kepahiang bisa lepas dari kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang dilakukannya 2014 lalu di Kepahiang. Buktinya KS yang diduga sebagai dalang dalam kasus curanmor di Kepahiang ini, berhasil ditangkap tim buser Polres Kepahiang saat tengah bermain catur di Desa Kembang Seri Kecamatan Talang Empat Bengkulu Tengah (Benteng), Rabu (20/1) malam. Tidak hanya itu, KS yang saat akan diamankan mencoba melawan serta merebut senjata api (senpi) milik petugas akhirnya dihadiahi timah panas pada bagian betis sebelak kaki kirinya. \"Tsk merupakan DPO kita sejak tahun 2014 lalu dan beberapa kali disergap tetapi selalu saja bisa lolos. Tsk juga pernah terkena tembakan petugas sewaktu disergap tahun lalu karena tsk melawan petugas pakai parang, hanya saja tsk berhasil lolos,\" sampai Kapolres Kepahiang AKBP Iskandar ZA SIK melalui Kabag OPS Kompol Syafrudin didampingi Kasat Reskrim Iptu M Indra P kemarin. Dikatakannya, dalam menjalankan aksinya tsk dibantu oleh temannya inisial DI yang saat ini masih berstatus buron. Dimana tsk mengambil sepeda motor Yamaha Vixion dengan nopol BD 4971 KL milik korban Nodi Sanyoto (24) warga desa Pematang Donok Kabawetan. \"Kala itu Tsk berhasil mencuri motor korban. Hanya saja waktu itu sepeda motor yang dibawa Tsk terjatuh beberapa meter dari rumah korban. Tsk yang takut aksinya ketahuan warga akhirnya meninggalkan sepeda motor tersebut beserta dompet serta kunci T. Lantaran sepeda motor korban ditemukan, akhirnya untuk barang bukti (BB) kita pinjam pakaikan kepada korban,\" terang Kapolres. Sementara tsk saat diwawancairi hanya mengaku pernah terlibat pencurian hanya sebanyak satu kali saja. Itupun dilakukannya untuk menghidupi nafkah keluarganya. \"Isteri saya dua orang dan satu sudah cerai. Saya mencuri untuk menafkahi keluarga karena saya hanya memiliki 1 hektar ladang kopi,\" ujar Tsk. Dikatakannya, selama dirinya buron sejak tahun 2014 lalu, dirinya bekerja sebagai buruh bongkar karet di desa Kembang Seri Benteng. \"Selama ini saya jadi buruh angkut karet di Benteng dan tidak pernah kembali ke Kepahiang,\" akunya.(505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: