Kemendikbud Hentikan Aplikasi Tryout Unas CBT

Kemendikbud Hentikan Aplikasi Tryout Unas CBT

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya menghentikan layanan Aplikasi Tryout Ujian Nasional (ATUN). Pemicunya aplikasi yang tersedia secara online ini justru dipakai latihan yang berlebihan oleh para guru kepada anak-anak SMA/SMP tingkat akhir. Layanan ATUN itu sebelumnya bisa diakses masyarakat umum. Layanan ini tersedia di website https://atun.m-edukasi.kemdikbud.go.id. Namun sejak beberapa hari terakhir, layanan uji coba ujian nasional berbasis komputer (computer based test/CBT) itu dinonaktifkan oleh Kemendikbud. Kepala Pusat Penelitian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kemendikbud Nizam membenarkan bahwa layanan ATUN untuk sementara dinonaktifkan. ”Sebelumnya memang sempat dipakai latihan bagaimana menjalankan unas CBT,” kata guru besar teknik sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) itu kemarin. Nizam menceritakan layanan tryout bersama untuk sekolah-sekolah pelaksana unas CBT sejatinya sudah berjalan sejak tahun lalu. Hanya saja tahun ini pengguna layanan tryout unas CBT bertambah banyak. Sebab Kemendikbud menambah jumlah sekolah pelaksana unas CBT secara besar-besaran. Tahun ini unas CBT dilaksanakan di 1.123 unit SMA, 1.945 unit SMK, dan 640 unit SMP yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan bertambahnya unit sekolah pelaksana unas CBT itu, Nizam mengatakan jumlah pengguna layanan tryout unas CBT membeludak. Sayang dalam praktiknya, guru-guru dan para siswa menyibukkan kegiatan di sekolah dengan serangkaian uji coba unas CBT. ”Padahal niat Kemendikbud bukan seperti itu,” katanya. Nizam mengingatkan persiapan uji coba atau tryout unas memang tidak dilarang. Tetapi tidak boleh berlebihan memberikan penugasan (drill) latihan-latihan soal unas. Menurutnya saat ini pembelajaran yang paling utama adalah penuntasan materi pelajaran. ”Jangan sampai latihan tryout-nya berlebihan, kemudian materi pelajarannya tidak tuntas,” urainya. Untuk itu agar target penuntasan materi ajar tidak terganggu, Kemendikbud menonaktifkan sementara layanan tryout unas CBT. Nizam belum memberikan informasi kapan layanan tryout unas CBT secara online ini akan dibuka lagi. Kemungkinan layanan ini akan dibuka mendekati pelaksanaan Unas 2016 nanti. ”Tryout di layanan ATUN itu hanya untuk membiasakan siswa, bukan untuk drill siswa,” tegas dia. Nizam juga menjelaskan di dunia maya saat ini banyak aplikasi sejenis. Aplikasi buatan masyarakat itu berisi kumpulan prediksi soal unas. Dia menegaskan layanan aplikasi unas buatan masyarakat itu tidak terkait dengan unas resmi Kemendikbud. Termasuk butir soal ujian di dalamnya, bukan soal resmi dari lumbung soal unas Kemendikbud. Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti meminta Kemendikbud tidak menyalahkan para guru yang jor-joran melatih siswa jelang unas. ”Seharusnya Kemendikbud introspeksi kenapa para guru nge-drill siswa kelas tiga,” jelas dia. Bagi Retno, meskip unas tidak lagi menentukan kelulusan, tapi masih berfungsi untuk acuan masuk SMA dan perguruan tinggi negeri (PTN). Maka wajar para guru ingin muridnya mendapat nilai setinggi-tingginya. Supaya bagi yang di SMP, bisa masuk ke SMA favorit. Kemudian bagi yang di SMA/SMK supaya bisa tembus PTN tenar. Retno mengatakan di lapangan kegiatan tryout unas CBT dilakukan tidak sampai menyita jam belajar. Guru SMAN 13 Jakarta itu mengatakan, setiap siswa tetap mengerjakan tryout unas CBT selama 2 jam. Karena jumlah komputer terbatas, maka diterapkan sistem kloter. Nah karena komputernya gantian, maka kloter paling akhir mengerjakan tryout sampai pukul 16.00 sore. ”Jadi bukan satu siswa mengerjakan tryout mulai jam 07.00 sampai 16.00,” pungkasnya. (wan/end)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: