TNI AL Tambah Kapal Perang
BENGKULU, BE - Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut (TNI-AL) akan menambah armada Kapal Republik Indonesia (KRI). Tujuannya untuk pencapaian Kekuatan Pokok Minimum atau lebih dikenal dengan sebutan Minimum Essential Force (MEF). Dimana, proses modernisasi alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia telah menjadi rencana strategis sejak tahun 2007 lalu. \"Pada Renstra tahap kedua tahun 2015-2016, TNI-AL akan menambah armada KRI dalam rangka pencapaian minimum essential Force,\" demikian disampaikan oleh Danlanal Bengkulu Letkol Laut ( P ) Muhammad Nizar Gadafi SE, membacakan amanat Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, saat melaksanakan Upacara memperingati HUT ke-70 Armada RI di Lapangan Apel Mako Lanal Bengkulu, kemarin (7/12). Lebih lanjut, ia merinci, KRI tersebut antara lain meliputi Kapal Selam, Kapal Fregat, kapal anti ranjau, kapal OPL, kapal angkut Tank dan kapal KCR-60. Penambahan armada ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan peperangan anti kapal selam. Tak hanya armada laut, TNI-AL juga akan melakukan pengadaan pesawat udara patroli maritim dan helikopter AKS. \"Dengan peningkatan kekuatan dan kemampuan udara ini, diharapkan mampu menjadi perpanjangan tangan dan mata KRI dlm menjaga kedaulatan NKRI,\" sambung Ghadafi. Disamping peningkatan fasilitas dan kemampuan pangkalan, beberapa waktu yang lalu telah dilaksanakan pula peresmian Lanal menjadi Lantamal. Diantaranya Lantamal XII di Pontianak, Lantamal XII di Tarakan dan Lantamal XIV di Sorong. Peningkatan tersebut diharapkan akan meningkatkan kemampuan dukungan pangkalan, sehinga pelaksanaan tugas operasi Armada RI akan lebih efektif dan optimal \"Untuk peningkatan proyeksi kekuatan laut ke darat, kekuatan Marinir berupa kendaraan dan persenjataan marinir juga akan ditambah,\" jelasnya. Dalam kesempatan itu, Danlanal juga mengingatkan seluruh prajurit untuk memedomani lima hal dalam melaksanakan tugas. Pertama, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa, sebagai pengabdian dalam pelaksanaan tugas. Kedua, meningkatkan disiplin, dedikasi dan loyalitas berpedoman pada sapta marga, sumpah prajurit, delapan wajib TNI, sebelas azas kepemimpinan TNI dan trisila TNI AL, sebagai jati diri dlm pelaksanaan tugas Negara. Ketiga, lanjutnya, meningkatkan dan memelihara profesionalisme baik di tataran individu maupun satuan. Keempat, memelihara dan memantapkan soliditas komponen sistem senjata armada terpadu sebagai implementasi dari kekuatan dan kemampuan TNI AL. Dan terakhir, prajurit juga diminta memedomani standard operasional procedure tugas dan prinsip zero accident pada setiap pelaksanaan tugas. \"Sehingga kecelakaan personel dan alutsista bisa diminimalisir,\" pungkasnya. Untuk diketahui, Pelaksanaan upacara ini diikuti seluruh personel Lanal Bengkulu. Bertindak sebagai Komandan upacara adalah Kapten Laut (S) Sugeng Aprianto. Upacara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Mars TNI AL dan dilanjutkan pengucapan Sapta Marga oleh KLD Hartodi. Usai upacara, Danlanal Bengkulu menyerahkan piagam penghargaan kepada 3 personel Lanal Bengkulu atas prestasi dan kinerja yg baik dalam pembuatan miniatur KRI. Ketiganya adalah Pelda Sunarwi, Serka Nurcahyo dan Serka Arifin. Acara ditutup dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng oleh Danlanal diserahkan kepada Peltu sapto dan Kopka Ramli. (609)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: