50 Persen Irigasi Primer di RL Rusak

50 Persen Irigasi Primer di RL Rusak

CURUP, BE - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Rejang Lebong mencatat kerusakan irigasi primer di Rejang Lebong mencapai 50 persen.  Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Rejang Lebong Suheri.

\"Saat ini total irigasi primer kita sebanyak 89 titik, namun dari total tersebut 50 persen diantaranya mengalami kerusakan,\" aku Suheri.

Menurut Suheri, kerusakan yang terjadi tersebut lebih karena faktor alam seperti banjir, longsor. Namun ada juga yang rusak karena sudah dimakan usia.

Dalam menyikapi masalah tersebut Suheri mengaku pihaknya sudah melakukan perbaikan secara berkala pada titik-titik irigasi yang mengalami kerusakan.

\"Selain melakukan perbaikan pada tahun 2015 ini kita juga membangun irigasi baru dimana dananya bersumber dari APBD Rejang Lebong dengan total dana mencapai Rp 4,3 miliar.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ke-89 titik irigasi primer yang telah dibangun dinas pekerjaan umum Rejang Lebong tersebut bisa mengairi sawah dengan luas mencapai 5 ribu hektar yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di Rejang Lebong.

Dalam kesempatan tersebut Suheri juga menjelaskan pada tahun 2016 nanti pihaknya akan melakukan pendataan jumlah irigasi yang ada di Rejang Lebong baik irigasi yang menjadi kewenangan Pemkab Rejang Lebong maupun Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Pemerintah Pusat.

\"Dengan adanya pendataan yang kita lakukan kita bisa mengetahui kondisi fisi serta luas area pertanian yang telah menggunakan irigasi permanen,\" jelas Suheri.

Selain itu Suheri juga mengakui bahwa pendataan yang akan mereka lakukan juga karena tidak bisanya Rejang Lebong mendapat bantuan senilai Rp 129 miliar dari Balai Wilayah Sungai Sumatera VII (BBWS VII). Tidak bisanya Rejang Lebong menerima bantuan tersebut karena salah satu syaratnya harus bisa menbgairi sawah minimal seluas 100 hektar.

\"Sementara untuk di Rejang Lebong ini luasan sawahnya hanya sekitar 30 hektar, namun kita akan melakukan pendataan terlebih dahulu untuk mengetahui pasti luas area persawahan disetiap tempatnya,\" akhir Suheri. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: