Kepala-kepala Kaum Dukung RM

Kepala-kepala Kaum Dukung RM

\"RM\"MUKOMUKO,BE- Sabtu 5 September atau Hari kedua di Kabupaten Mukomuko, Calon Gubernur Bengkulu nomor urut 1, Ridwan Mukti menggelar pertemuan dengan kepala-kepala Kaum, tepatnya di desa Pasar Baru, Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko. Samsul Rizal, kepala adat Desa Pasar Baru mengungkapkan rasa kagum dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Ridwan Mukti untuk hadir dan bertatap muka langsung dengan masyarakat, “ini suatu kebanggaan bagi kami, bapak Ridwan Mukti mau meluangkan waktu untuk hadir dan melihat langsung kondisi masyarakat yang ada di tempat ini” ungkap Samsul Rizal dengan nada gembira. “kami menaruh harapan besar sama bapak Ridwan Mukti, tadi sudah kami sampaikan kondisi riil daerah kami, baik masalah insfrastruktur, sektor pertanian, maupun sektor nelayan. Di Kecamatan Ipuh ini terdiri dari 8 Kaum, kami berkumpul disini dan kami komitmen mendukung dan siap memenangkan bapak Ridwan Mukti dan Rohidin Mersyah di pilkada 9 Desember mendatang. Semoga terpilih dan semoga tidak lupa sama kami disini” pungkas Samsung saat menemui wartawan. Untuk diketahui, penduduk asli Mukomuko terdiri dari etnis, yaitu Mukomuko dan Pekal. Suku bangsa Mukomuko masih menganut tipe kesatuan kerabat yang disebut Kaum. RM Tampung Aspirasi Sebelum menggelar pertemuan denga kepala-kepala Kaum, seperti kegiatan kampanye sebelumnya, Ridwan Mukti kembali menggelar blusukan. Blusukan kali ini, menemui sejumlah komunitas. Saat Ridwan Mukti mengunjungi perkampungan nelayan, masyarakat yang kesehariannya berprofesi menjadi nelayan antusias menyambut. Selepas dari perkampungan nelayan Ridwan Mukti beserta rombongan singgah di terminal Pasar Pulai Payung, di tempat ini Ridwan Mukti menyempatkan diri membeli sembako dan berdialog terkait harga sembako dengan beberapa padangan yang berjualan pagi itu. Saat menemui beberapa nelayan, Ridwan Mukti menampung banyak harapan masyarakat, khususnya masyarakat nelayan. Sebagaimana diketahui Laut di Mukomuko sangat menjanjikan untuk tangkap ikan, hal itu diungkapkan Toni, pembina nelayan kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko. Menurut toni, Laut Mukomuko terhubung sampai ke Sumatera Barat. Masyarakat pesisir berprofesi menjadi nelayan tradisional, dengan kapal kecil dan mesin tempel. Gelombang laut ditengah tak mudah ditaklukkan dengan kapal kecil, pendangkalan dasar laut juga menjadi masalah ketika ingin dilalui kapal besar. \"Dengan hasil yang tidak maksimal, para nelayan hanya cukup memenuhi kebutuhan dasar, jangankan untuk mengganti mesin yang sudah 10 sampai 15 tahun, untuk perawatan saja susah,\" keluhnya pada pada Ridwan Mukti. Toni berharap, pemimpin Bengkulu ke depan adalah sosok yang memahami sektor kemaritiman, mengerti potensi wilayah serta memahami kondisi masyarakat, ia menegaskan harapan nelayan bisa berubah, dengan hadirnya sosok pemimpin yang memahami sektor-sertor penting yang dapat dikembangkan. \"kami masyarakat nelayan berharap bisa mandiri dan sejahtera,\" tutup Toni saat berbincang dengan Ridwan. Menanggapi hal itu, Ridwan Mukti berpendapat, pembangunan Bengkulu kedepan yang mesti jadi salah satu perioritas utama adalah sektor kemaritiman, seperti transportasi laut, perikanan, wisata bahari, industri maritim seperti pembangunan kapal, sektor pertambangan dan pembangunan laut seperti peningkatan kualitas, kuantitas serta kapasitas pelabuhan laut sebagai pusat aktivitas perekonomian barang dan jasa, serta sektor jasa kelautan, berupa jasa pelayanan pelabuhan, jasa pelayanan keselamatan pelayaran dan kegiatan yang memanfaatkan kelautan sebagai jasa seperti perdagangan, pendidikan, pelatihan dan penelitian. Ridwan Mukti menegaskan, yang menjadi persoalan saat ini adalah sektor laut belum dimanfaatkan secara optimal, “saat ini paradigmanya harus dirubah, dari semula orientasi ekonomi di darat, harus sudah mulai bergeser bagaimana menjadikan laut sebagai target investasi masa depan. Jadi pembangunan kemaritiman di Bengkulu difokuskan pada berapa sektor yang mendukung” Ungkap tokoh yang pernah mendapat Penghargaan Satya Lencana Emas Adi Bhakti Tani Nelayan Madya dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat (2011) dan Satya Lencana Wirakarya bidang Kelautan dan Presiden RI (2013) ini. Lebih lanjut Ridwan Mukti, menjelaskan, untuk menghindari kerusakan infrastruktur jalan dan efisiensi biaya pengangkutan, maka di setiap kabupaten (Muko-Muko, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kabupaten Kaur) dibangun pelabuhan laut antara untuk pengangkutan komoditas ekspor. Pelabuhan-pelabuhan antara ini secara langsung akan lebih meningkatkan kapasitas Pelabuhan Pulau Baai. (135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: