Ekonomi Bengkulu Turun

Ekonomi Bengkulu Turun

BENGKULU, BE - Perekonomian Bengkulu triwulan II 2015 tercatat sebesar 5,33 persen (year to year). Mengalami penurunan dibandingkan triwulan II 2014 yang mencapai 5,43 persen. Penurunan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2015 tersebut disebabkan nilai Ekspor mengalami pertumbuhan negatif sebesar -2,16 persen. \"Ekspor triwulan II 2015 tumbuh negatif sebesar -2,16 persen, mengalami penurunan dibandingkan Ekspor teriwulan II 2014 tumbuh sebesar 0,44 persen,\" ungkap Deputi Kepala Perwakilan Keuangan BI Bengkulu, Christin Sidabutar. Lanjutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan II ini tertahan kenaikan impor yang meningkat signifikan. Kenaikan impor tersebut didorong oleh faktor peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Ramadhan. Namun di tengah perlambatan ekonomi, konsumsi rumah tangga masih tetap optimis. \"Optimisme tersebut salah satunya didukung faktor peningkatan pendapatan masyarakat yang dikonfirmasi oleh Indeks Pendapatan Konsumen (ITK) triwulan II 2015 lebih baik dibandingkan triwulan triwulan II 2014,\" jelas Christin Ia menambahkan, konsumsi pemerintah meningkat signifikan, terkait selesainya perubahan nomenklatur Kementerian/Lembaga. Sejalan dengan itu, investasi mulai mengalami peningkatan triwulan II 2015 seiring penyerapan belanja modal APBD dan APBN yang mulai berjalan normal setelah terkendala pada triwulan I 2015. Sementara dari sisi sektoral, perlambatan bersumber dari sektor pertambangan dan pengalian serta sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor. \"Menurunya kinerja sektor pertambangan teruma karena dampak penurunan sektor usaha batubara yang tercermin pada kontraksi nilai ekspor yang semakin dalam. Sedangkan penurunan kinerja sektor perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil dan sepedea motor terutama disebabkan oleh tertahannya pertumbuhan disektor usaha otomotif, khususnya kendaraan roda empat,\" papar Christin Sementara, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2015 relatif sama dibandingkan triwulan II 2015. Hal itu terlihat dari sisi permintaan pertumbuhan didorong oleh konsumsi Pemerintah dan Investasi. Sementara kinerja ekspor dan konsumsi rumah tangga akan tertahan, dampak pelemahan harga komoditas. (cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: