Petani Tewas Murni Kecelakaan Kerja

Petani Tewas Murni Kecelakaan Kerja

PUT, BE - Pasca tewasnya salah seorang petani di Desa Tanjung Sanai I Kecamatan Padang Ulak Tanding Sabtu (29/8) karena tertimpa pohon kapuk yang ia tebang bersama empat rekannya. Petugas dari Polsek Padang Ulak Tanding langsung melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab korban meninggal. \"Setelah dilakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) kita pastikan korban meninggal karena kecelakaan kerja,\" ungkap Kapolres Rejang Lebong AKBP Dirmanto SH SIk melalui Lakhar Kapolsek PUT Ipda Jarkoni SH Menurut Jarkoni, selain melakukan oleh TKP untuk memastikan kematian korban pihaknya juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk empat rekan korban yang berada di lokasi saat kejadian. Dari keterangan saksi tersebut diketahui bahwa korban meninggal murni karena kecelakaan. \"Karena terbukti meninggal lantaran kecelakaan kerja dan tidak ada unsur pidana di dalamnya sehingga prosesnya kita hentikan,\" tambah Jarkoni. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, peristiwa naas terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB Di Desa Tanjung Sanai I Kecamatan Padang Ulak Tanding. Yanto (45) warga Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuk Linggau Tewas mengenaskan setelah tertimpa kayu yang ditebang bersama empat rekan lainnya. Selain korban tewas, dua korban lagi mengalami luka memar di bagian pinggang dan kepala. Korban luka memar di bagian pinggang atas nama Son (30) warga Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau. Sedangkan yang mengalami memar di bagian kepala adalah Tolip (58) warga Desa Tanjung Sanai. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Bengkulu Ekspress, kejadian naas yang dialami kedua korban bermula dari aktivitas menggesek kayu yang dilakukan ketiganya bersama dua orang lainnya yaitu Sur (40) warga Desa Air Apo Kecamatan Binduriang dan Pendi (42) warga Desa Tanjung Sanai. Sekitar pukul 08.30, lima orang yang berprofesi sebagai petani tersebut melakukan penebangan kayu jenis kapuk di kebun milik Tolip di Desa Tanjung Sanai. Dalam aktivitas tersebut Sur bertindak sebagai operator mengunakan mesin chain saw memotong kayu, sedangkan korban Yanto bersama  bersama Son, Tolib berposisi sebagai pengendali arah pohon roboh dengan cara ditarik dengan tali secara bersama sama. Naasnya saat pohon roboh, korban Yanto terpeleset. Terpelesetnya korban diduga akibat lokasi penebangan yang miring, serta licin oleh rumput. Saat terpeleset tersebut korban tertimba pohon sehingga mengalami luka robek pada bagian kapala dan rahang korban patah sehingga menyebabkan korban meninggal dunia. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: