Petani Mulai Gerah

Petani Mulai Gerah

BINTUHAN,BE- Dampak musim kemarau panjang mulai dirasakan para petani wilayah Kabupaten Kaur. Para petani padi sawah mulia gerah karena kesulitan mendapatkan pasokan air dan serangan hama. Itu antara lain terjadi di Kecamatan Maje dan Nasal. Sebab areal persawahan di daerahnya banyak yang gagal panen akibat terserang hama wereng dan dampak cuaca panas berkepanjangan. “Semenjak musim kemarau ini panen padi tidak maksimal dan kalaupun dapat dipanen, hasilnya tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan,” keluhnya Iwan (46) salah satu petani di Kecamatan Nasal kemarin. Dikatakannya, lahan miliknya dipastikan tidak akan memanen padi pada Desember mendatang. Pasalnya semenjak musim kemarau ini pasokan air irigasi kurang mencukupi. Sehingga ini membuat petani resah, karena ratusan hektar sawa di kecamatan tersebut tidak bisa digarap dengan maksimal. ”Sepertinya enggak mungkin, ini musim kemarau, hujan sudah jarang turun. Kami berencana mengganti dengan tanaman palawija saja yang membutuhkan pasokan air lebih sedikit,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kaur Ir Defrial, MAP menjelaskan, kegagalan panen sejumlah petani di wilayah setempat pada musim tanam kemarau disebabkan dampak skala global, yakni cuaca panas berkepanjangan. ”Musim kemarau ini diprediksi berlangsung hingga November mendatang. Penyebab lain adalah  karena musim tanam saat ini merupakan musim tanam kemarau. Jadi hasilnya juga tidak dapat disamakan dengan hasil tanam musim hujan,” pungkasnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: