Deklarasi RJW Dimeriahkan Artis
LEBONG UTARA,BE-Pada Minggu (23/8) kemarin bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lebong dari pasangan H Rosjonsyah SIP MSi-Wawan Fernandes SH MKn menggelar deklarasi Pasangan Cabup -Cawabup dan pengukuhan tim pemenangan yang dilaksanakan di Lapangan Hatta Kabupaten Lebong. Kegiatan tersebut dimeriahkan oleh artis dangdut Ine Sinthya dan tiga artis ibukota lainnya.
Hadir pula dalam deklarasi tersebut, Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella SH, anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari partai Nasdem, Ketua DPD Partai Nasdem Lebong, Ketua DPD Partai PDI Perjuangan Lebong dan ketua Partai pengusung pasangan RJW tersebut.
Dalam pelaksanaan Deklarasi tersebut, Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella SH sempat berorasi meminta dukungan massa dalam pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2015 mendatang.
\"Alhamdulillah hampir 70 persen masyarakat Lebong hadir di sini, bahkan masih ada yang terjebak kemacetan diatas akibat kendaraannya tidak bisa masuk ke lokasi deklarasi. Untuk itu, kami harap dukungan ini tetap sampai pelaksanaan pencoblosan nanti,\" kata Rio Capella yang merupakan kakak kandung Cawabup Wawan Fernandes.
Disisi lain, dalam pelaksanaan deklarasi tersebut sempat terjadi insiden terhadap salah satu wartawan foto saat melaksanakan peliputan. Kamera wartawan foto Surat Kabar Harian Radar Lebong, Ari (29) sempat ditahan oleh Satgas Rajawali tim pemenangan RJW tanpa kejelasan. Berdasarkan pantauan BE di lapangan kejadian tersebut berawal saat wartawan foto tersebut tengah mengambil foto, tiba-tiba salah satu anggota Satgas Rajawali yang menggunakan seragam loreng warna merah dengan corak hitam lengkap dengan baret berwarna merah langsung merebut kamera wartawan foto tersebut. Sempat terjadi tarik menarik kamera, namun karena jumlah anggota satgas tersebut banyak akhirnya kamera wartawan foto tersebut diambil anggota Satgas dan diserahkan ke Satgas yang berada diatas panggung. \"Tadi saya lagi moto didepan panggung, tiba-tiba saat saya mau keluar dari kerumunan massa salah satu oknum Satgas berteriak \'ambil kameranya\' sambil menunjuk saya. Melihat kamera saya ditarik saya berusaha menahannya, tapi karena mereka banyak akhirnya kamera saya berhasil diambil mereka,\" ungkap Ari.
Kemudian kamera tersebut dikembalikan, setelah beberapa wartawan harian lainnya yang saat itu tengah meliput mendatangi satgas dan mengajukan protes atas kejadian tersebut. Bahkan dari pantauan dilapangan, wartawan media harian yang saat itu tengah meliput langsung melakukan aksi boikot dengan meninggalkan lokasi deklarasi pasangan H Rosjonsyah SIP MSi dan Wawan Fernande SH MKn.
Ketua Satgas Rajawali, Apek yang mengetahui kejadian tersebut langsung menemui sejumlah wartawan dan mengakui kesalahan tersebut. Bahkan mengatakaan jika kejadian tersebut hanyalah suatu kesalahpahaman saja.
\"Ini hanya salah paham. Saya sudah memanggil oknum anggota saya tersebut, kami akui kesalahan ini. Untuk itu kami mohon maaf atas kesalahan yang dilakukannya, kita harapkan kejadian ini tidak terulang kembali,\" jelas Apek.
Terpisah, Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang, Hasan Basri sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya dalam pasal 4 UU Pers menjamin kemerdekaan pers dan Pers nasional memiliki hak mencari meperoleh dan menyebar luaskan gagasan dan informasi. \"Yang jelas kita sangat menyayangkan kejadian perampasan peralatan peliputan tersebut. Kita harap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,\" tegas Hasan.(777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: