Honda, Iritnya dari Dulu

Honda, Iritnya dari Dulu

\"irit\"bengkuluekspress.com - Bicara masalah irit, dari dulu Honda memang sudah sangat dikenal dengan kendaraan konsumsi bahan bakar paling sedikit. Mungkin ditelinga anda sering mendengar stigma masyarakat tentang iritnya motor Honda. Misalnya ketika penulis masih duduk di bangku SMP sekitar tahun 1996 di Lampung Barat. Sering kali penulis mendengar celotehan atau guyonan masyarakat tentang iritnya motor Honda.Misalnya ada yang mengatakan kalau pakai Honda tidak perlu isi bensin, cukup berkendara dibelakang motor XX yaitu jenis motor merek lain yang bermesinkan 2 tak, sehingga Honda cukup menghirup knalpot motor lain sudah bisa berjalan. Hal menggambarkan bahwa iritnya Honda dan merek lain memang bedanya sangat jauh. Selain itu, ada juga yang bilang mau jalan-jalan ke Pantai Krui yang jaraknya sekitar 35 KM dari kota kelahiran penulis Liwa Lampung Barat, kita tidak perlu ngisi bensin banyak-banyak cukup modal bensin bensin satu tutup karborator saja. Maklum waktu itu belum ada motor berteknologi injeksi. Hal ini menggambarkan bahwa pakai Honda irit sehingga memang tidak perlu banyak-banyak isi bensin.

Apa pun guyonan atau pun celotehan masyarakat saat itu tentang Honda, saat ini penulis tidak akan membuktikan kebenaran apa yang penulis dengar saat itu. Penulis hanya ingin mencari referensi untuk membuktikan bahwa Honda memang rajanya motor irit dari dulu. seperti kita ketahui bahwa pada era tahun 1980 - 1990. Dimana saat itu dimasyarakat awam termasuk penulis, yang baru mengenal semua jenis produk motor khususnya motor pabrikan Jepang. Motor Honda di kenal dengan motor yang knalpotnya tidak mengeluarkan asap, sementara 2 merek motor Jepang lainnya knalpotnya mengeluarkan asap putih terkadang berwarna hitam. Artinya sejak awal Honda satu-satunya produk sepeda motor yang konsisten menggunakan mesin 4 Tak. Sedangkan 2 merek motor Jepang lainnya masih bermesin 2 tak.

Selanjutnya pada pertengahan era 1990, Honda mengeluarkan salah satu produk andalannya Honda astrea. Dimana sebelumnya terlebih dahulu meluncurkan Honda Astrea Star dan Astrea Prima yang tetap bermesinkan 4 tak. Lalu pada tahun 1994 hingga 1997 berturut-turut mengeluarkan Astrea Star versi baru, black Astrea dan Supra. Pada era ini, 2 pabrikan motor Jepang lainnya mencoba mengadopsi sepeda motornya dengan menggunakan mesin 4 tak. Lagi-lagi Honda unggul. Pasalnya ketika yang lain baru mengadopsi mesin 4 tak, Honda sudah berkembang menggunakan teknologi Econo Engine. Melalui teknologi ini, Honda mengandalkan ruang bakar yang sempurna dan sistem pemasukan BBM lebih lancar. Pada era ini produk yang terkenal disematkan pada produk Honda Super Cub 700.Sedangkan pada era 1990-an, teknologi Econo menggunakan timing diagram lebih tepat, menggunakan CDI, kapasitas mesin 100 cc, produk ini tersemat pada jenis Honda motor generasi Astrea Prima.

Kemudian pada awal era milinium, Honda yang dikenal sebagai pelopor motor bermesin 4 tak di Indonesia ini, telah bersaing dengan 2 produsen sepeda motor buatan Jepang lainnya yang sama-sama sudah menggunakan mesin 4 tak, ditambah lagi telah bermunculannya sepeda motor buatan China yang rata-rata menyerupai motor Honda. Untuk membuktikan Honda tetap sepeda motor paling irit maka pada tahun 2002 Honda mengenalkan Honda mengenalkan teknologi Fuel Efficient Engine (FE2) pada Honda Karisma.Teknologi ini dibuat mengacu pada tuntutan pasar yang menginginkan kapasitas mesin lebih besar untuk peningkatan performa namun tetap diiringi dengan konsumsi bahan bakar yang hemat. Pada teknologi ini Honda Kharisma yang memiliki 125 cc, tapi konsumsi bahan bakarnya tetap irit. Hal ini menunjukkan bahwa Honda bukan hanya irit dengan CC kecil namun juga pada cc besar pun masih tetap hemat bahan bakar.

Tak berhenti sampai di situ, pada tahun 2005 Honda kembali mengenalkan teknologi baru di Honda Supra-X 125 dengan menanam sistem injeksi yang dinamai PGM-FI (Programmed Fuel Injection).Teknologi PGM-FI ini, motor Honda tak hanya irit bahan bakar tapi juga dituntut memiliki performa bagus serta ramah lingkungan.Kemudian pada tahun 2008, Honda meluncurkan teknologi EFT (Engine low Friction Technology) pada produk Honda Absolute Revo dan Honda Blade. Teknologi ini secara efektif membuat mesin bekerja semakin efisien. Sehingga konsumsi bahan bakar tak hanya jadi semakin hemat namun juga meningkatkan performa.

Setelah diluncurkannya Honda Absolute Revo dan Honda Blade, Honda kembali ingin membuktikan keunggulan teknologinya dengan meluncurkan teknologi eSP (Enhanced Smart Power). Teknologi ini pertama kali digunakan pada produk Honda Vario 125 PGM-FI. Sejauh ini, teknologi eSP mampu mengungguli teknologi dari motor merek. Bahkan, teknologi ini sanggup menepis pendapat dan anggapan kalau motor matik itu boros. Ada beberapa sumber di beberapa media otomotif nasional menyebutkan bahwa teknologi PGM-FI ini, menobatkan Honda Vario 125 PGM-FI menjadi salah satu motor teririt di Indonesia saat ini. Dari beberapa ulasan dan uraian teknologi yang telah digunakan Honda maka kita bisa membuktikan bahwa sejak pertama kali berdiri tahun 1946, pabrikan otomotif yang didirikan oleh Soichiro Honda itu telah menjadi salah satu raja di industri otomotif dunia. Kehebatan pabrikan berlogo sayap itu dalam mengidentifikasi pasar serta menciptakan motor berkualitas dengan teknologi irit dan ramah lingkungan. Untuk itu, jangan pernah terpikir apa lagi melakukan untuk berpaling dari motor Honda. Sukses buat Honda, kami menantikan inovasi keunggulan teknologimu. (koni/net)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: