Bank Indonesia Gelar TPID Se-Sumatera
BENGKULU, BE - Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu dihadiri sebanyak 100 peserta se-Sumatera kemarin (19/5) di Hotel Horizon Kota Bengkulu. Dalam kegiatan ini bertema \" Optimalisasi peran pemerintah daerah dalam mendukung stabilitas harga melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan pembenahan tata niaga di daerah\" dan dihadiri oleh Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah.
Dalam acara yang dimulai pada pukul 09.00WIB tersebut Junaidi menyampaikan, untuk menekan angka Inflasi yang semakin tinggi, warga Bengkulu harus bisa memproduksi kebutuhan daerahnya masing-masing secara mandiri.
\" Inflasi yang tinggi saat ini adalah karena kita sudah terlalu bergantung dengan pasar ekspor, untuk itu kedepan pola ini harus kita ubah, misalnya dengan membuat pertanian dilingkungan pekarangan rumah agar kebutuhan sayuran keluarga bisa dipenuhi, hal semacam ini bisa menghemat pengeluaran keluarga hingga 600 ribu setiap bulannya,\" ucapnya.
Dilanjutnya, pengendalian harga sembako juga harus dijaga dengan menggalakkan produktifitas pertanian dan perkebunan Bengkulu, pembangunan Infrastruktur jadi penting agar sirkulasi ekonomi daerah menjadi lancar.
Selain itu Junaidi juga berpesan, agar masyarakat Bengkulu khususnya ibu rumah tangga untuk dapat menanam tumbuhan bahan pokok cabai di halaman pekarangan rumah. Sedangkan untuk saat ini bahan baku makanan sedang naik menjadi Rp 2000/Kg, hal ini berdampak terhadap pengeluaran keuangan dalam membeli kebutuhan dapur itu ikut melonjak naik.
\"Dengan kenaikan harga saat ini, para ibu rumah tangga dapat kreatif menanam tumbuhan cabai di perkarangan rumahnya, dengan menanam tumbuhan bahan makanan ini dapat ikut membantu mengurangi pengeluaran kebutuhan dapur,\" katanya.
Hal ini juga senada dengan Direktur Pengembangan Agribisnis Paskomnas Indonesia Soekam Parwadi mengatakan dengan menanam bahan pokok dapur itu, para ibu rumah tangga dapat berperan menghemat pengeluaran keuangan sebesar Rp 600 ribu/bulannya, kisaran tersebut diketahui dari statistik 3 tahun terakhir pada tahun 2013 - 2015 Bulan ini.
Selain itu dari hasil statistiknya, kebutuhan beberapa bahan pangan pokok Provinsi Bengkulu menyuplai kebutuhan jenis komoditi bahan dapur ini berkisar sebesar 5.719 ton/tahunnya. Untuk itu, Soekam menyarankan agar penanaman sektor pangan bahan baku ini dapat ditingkatkan lagi, terlebih lagi bagi sektor rumah tangga.
\"Sumatera salah satu pemasok jenis komoditi bahan cabai terbesar se-Indonesia, karena kita ketahui konsumen di Sumatera sangat banyak yang menyukai bahan masakan ini. tambahnya. (Cw3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: