Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Bank Bengkulu Cabang Kepahiang

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Bank Bengkulu Cabang Kepahiang

Desain Modern, Pondasinya Batu Akik \"peletakan Ada yang unik dari acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Bank Bengkulu Cabang Kepahiang (26/2) kemarin. Pada pondasi bangunan mewah berdesain modern itu ditanam batu akik yang ditaksir bernilai jutaan rupiah. Ade Kurnia, Bengkulu Bupati Kepahiang, Dr Drs H. Bando Amin C Kader MM, langsung melepas cicin berbahan batu giok yang melekat di jari manis tangan kirinya. Batu akik itu dimasukkannya ke dalam enam tumpukan adukan semen yang sudah ia letakkannya sebelumnya. Para awak media yang memang sudah menunggu janji sang bupati saat memberi sambutan sebelumnya, segera membidik momen tersebut dengan kilapan cahaya blits kamera. Sementara para pejabat FKPD dan Bank Bengkulu yang hadir ikut bersorak-sorai memberikan tepukan. Dalam kata sambutannya memang Bupati berjanji akan menanamkan batu akik kesayangannya sebagai bagian dari pembangunan pondasi. Hal ini dilatarbelakangi telah mewabahnya demam batu di seruluh penjuru tanah air. \"Saat ini batu akik lagi tren. Bahkan saya liat pemberitaan di televisi ada seorang anak yang meninggal saat mencari bahan batu akik. Ini menandakan bahwa batu akik sudah menjadi komoditas ekonomi di tengah masyarakat. Karenanya juga saya akan merelakan batu akik jenis giok milik saya ini untuk ditanam ke dalam bangunan pondasi nanti,\" kata Bando dalam sambutanya sambil mengangkat tangan kirinya ke arah para tamu undangan dimana batu itu melekat di jari manisnya. Selang beberapa waktu saat tiba giliran Dirut Bank Bengkulu Drs H. Wimran Ismaun, hal serupa pun ia lakukan. Wimran melepas batu cicin kesayangannya ke dalam adukan semen dalam ritual peletakan batu pertama tersebut. Batu akik yang ditanam Wimran sendiri berjenis batu teratai. Apa yang dilakukan Wimran ini ujarnya, sebagai wujud sinergitas antara Bupati selaku pemilik saham dengan Bank Bengkulu selaku pengelola dana. \"Iya saya juga ikut-ikutan pak bupati untuk meletakkan batu akik di dalam bangunan pondasi. Ini menunjukkan kekompakan kami sebagai mitra dalam pengelolaan dana di Kabupaten Kepahiang,\" tuturnya. Sebenarnya hampir semua para pejabat FKPD Kepahiang yang didaulat melakukan peletakan batu pertama dalam acara tersebut yang mengenakan batu akik. Diantaranya Waka I DPRD Kepahiang Andrian Defandra SE, Kajari Kepahiang, H. Wargo SH, dan Kepala Pengadilan Negeri Kepahiang, Purdjana SH. Begitu juga dengan komisaris dan direksi Bank Bengkulu yang hadir juga mengenakan batu akik, seperti Komisari Utama (Komut) Bank Bengkulu, Brigjen Pol (purn) Ruslan Riza, dan Direksi Umum Bank Bengkulu Antoni Haris. Dari kesemua itu, hanya Bupati Bando Amin dan Dirut Bank Bengkulu Wimran Ismaun yang merelakan batu akiknya ke dalam adonan semen untuk pondasi bangunan. \"Saya cuma punya satu cincin ini dan sayang untuk dilepas,\" terang Ruslan Riza saat diminta awak media untuk ikut melepas batu sunkis (yellow) yang dikenakannya sebagai bahan pondasi bangunan. Bahkan Waka I DPRD Kepahiang, Andrian yang awalnya melepaskan batu bacan miliknya akhirnya hanya sekedar memindahkan batu itu ke jari tangan kirinya saja. Ini lantaran mengganggu saat ia mengambil adukan semen. Hal inipun lantas membuat tertawa para awak media dan tamu undangan lainnya. Bisa jadi ini adalah ritual peletakan batu pertama pembangunan sebuah gedung dimana pembangunan pondasinya dimasukkan batu akik. Batu akik ini sendiri kini telah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Termasuk masyarakat Bengkulu yang dikenal memiliki batu akik yang bernilai tinggi dan banyak diminati masyarakat. Sebagai batu mulia, batu akik dianggap sebegai representatif akan kemakmuran. Mungkin atas dasar itu jugalah Bupati Kepahiang Bando Amin dan Dirut Bank Bengkulu Wimran Ismaun menanamkan batu akik kesayangannya. Dengan harapan keberadaan gedung Bank Bengkulu Cabang Kepahiang bisa memberi kemakmuran bagi segenap masyarakat di Kabupaten Kepahiang. \"Memang kita berharap keberadaan gedung baru Bank Bengkulu di Kepahiang ini nantinya akan dapat memberi kemakmuran bagi masyarakat Kepahiang dengan dimasukkannya batu akik ini,\" selorohnya. Pembangunan gedung Bank Bengkulu Cabang Kepahiang ini sendiri sudah dimulai sejak 10 Februari 2015 lalu. Diperkirakan akan selesai masa pembangunannya selama 240 hari kalender ke depan atau tepatnya pada tanggal 7 Oktober 2015 mendatang. Bangunan gedung ini designnya sama dengan gedung Bank Bengkulu Cabang Lebong yang telah diresmikan penggunaannya (17/2) lalu dan di tiga kabupaten lainnya. Yakni Kabupaten Kaur, Seluma dan Mukomuko. Wimran mengatakan pembangunan gedung megah ini sebagai bagian dari pengembangan corporate image Bank Bengkulu dan salah satu wujud kepedulian perusahaan dalam membangun daerah dengan mempercantik tampil daerah. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: