Pagar BKKBD Roboh Diterjang Banjir

Pagar BKKBD Roboh Diterjang Banjir

\"Ari, CURUP, BE - Selain menyebabkan banjir dan tanah longsor, hujan deras yang melanda Kabupaten Rejang Lebong beberapa hari terakhir juga merusak sejumlah fasilitas milik pemerintah. Selain merobohkan satu pohon dan merusak pagar komplek kantor Bupati Rejang Lebong, maka hujan yang terjadi kala itu ternyata juga merobohkan pagar milik kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Rejang Lebong yang berada di seberang Masjid Agung Baitul Makmur Kota Curup. Pagar kantor yang sebelumnya bernama Badan PP dan KB tersebut terletak disisi kiri kantor bagian belakang. Pagar tersebut berbatasan langsung dengan SDN 15 Curup dan gedung Politeknik Rafflesia Curup. Panjang pagar yang roboh tersebut sekitar 25 meter. Diduga kuat robohya pagar yang terbuat dari bata tersebut dikarenakan tidak mampu menahan debit air dari kawasan SDN 15 dan Poltek Rafflesia. Pasalnya kondisi drainase yang ada sangat kecil sehingga tidak mampu menahan debit air yang besar yang berasal dari hujan. Air yang mengalir menabrak dinding lama kelamaan tembok mengalami pengikisan hingga akhirnya roboh. Robohnya pagar tembok tersebut berakibat air masuk kedalam lokasi perkantoran BKKBD. Berdasakan pantauan Bengkulu Ekspress pada Minggu (22/2) siang, belum ada perbaikan yang dilakukan terhadap tembok yang roboh tersebut. Bila tidak dilakukan perbaikan dikhawatirkan bila hujan melanda kota Curup kantor BKKBD akan mendapat kiriman hujan dari SDN 15 dan Poltek Rafflesia. Terkait dengan kejadian tersebut, Kepala BKKBD Rejang Lebong Syafri Idris saat dikonfirmasi melalui telepon menjelaskan bila robohnya pagar tersebut pada Jumat sore. Ia sendiri baru mengetahuinya pada Sabtu sore. \"Kemungkinan roboh karena adanya tekanan air dari atas, sehingga tembok tidak mampu menahannya dan akhirnya roboh,\" ungkap Syafri. Namun menurut Syafri, ia bersyukur kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Terkait dengan kejadian tersebut, Syafri mengaku sudah melaporkannya ke Bupati Rejang Lebong dan BPBD Rejang Lebong. Karena kejadian tersebut bagian dari bencana alam ia berharap BPBD akan menindaklanjutinya. \"Kalau memang BPBD tidak bisa menanggulanginya kita akan membangun sendiri dengan cara patungan, namun kita berharap ada tindakan dari BPBD karena inikan bencana alam. Keberadaan tembok ini sangat penting untuk keamanan kantor BKKBD,\" jelas Syafri.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: