Masih Ada Kelompok Pemerasan Lainnya

Masih Ada Kelompok  Pemerasan Lainnya

CURUP, BE - Pasca diamankannya sejumlah orang yang terlibat dalam komplotan pemerasan di jalan Lintas Curup - Lubuklinggau dengan logo JM 2, pihak kepolisian baik dari Polda Bengkulu maupun Polres Rejang Lebong, terus melakukan pengembangan. Bahkan menurut Kapolres Rejang Lebong AKBP Dirmanto SH SIk melalui Kasat Reskrim, saat ini tim gabungan sedang mengincar kelompok lainnya. Karena menurut Kasat Reskrim berdasarkan laporan sejumlah warga, masih terdapat sejumlah kelompok lainnya dengan lokasi pangkalan yang berbeda dan melakukan pemerasan dengan modus yang sama. \"Kegiatan mereka ini sudah sangat meresahkan masyarakat khususnya mereka yang melintas di jalan lintas Curup Lubuklinggau,\" terang Mirza. Menurut Mirza, berdasarkan informasi yang mereka peroleh, setidaknya ada tiga komplotan yang melakukan pemerasan dengan modus pengamanan saat melintas di jalan Curup - Lubuklinggau. Ketiga komplotan tersebut berada di wilayah Lembak mulai dari Kecamatan Sindang Kelingi hingga Kecamatan Padang Ulak Tanding. Namun menurut Mirza, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran informasi tersebut. \"Jika memang nanti hasil penyelidikan membuktikan masih adanya komplotan lain, maka kita akan melakukan tindakan tegas,\" tegas Mirza. Dalam kesempatan tersebut, Mirza juga menjelaskan, kemarin (12/2) siang pihaknya menyerahkan sejumlah barang bukti pendukung terkait diamankannya kelompok JM 2 ke Mapolda Bengkulu. Penyerahan barang bukti tersebut setelah sebelumnya para pelaku diserahkan terlebih dahulu. \"Hari ini (kemarin, red) kita serahkan barang bukti hasil operasi gabungan kemarin. Barang bukti yang kita serahkan adalah 2 unit sepeda motor, plakat Sablon yang bertuliskan JM 2 dan beberapa alat bukti lainnya,\" jelas Mirza. Seperti yang kita ketahui sebelumnya Tim Gabungan dari Timsus Jatanras Polda Bengkulu dan Polres Rejang Lebong berhasil mengamankan sejumlah orang yang diduga kerap melakukan pemerasan di jalan Lintas Curup Lubuklinggau. Pemerasan yang mereka lakukan dengan modus pengamanan dan pengawalan saat melintas di kawasan Lembak. Dalam operasi gabungan yang dilaksanakan Rabu (11/2) siang petugas mengamankan enam orang. Keenam orang tersbeut diduga terlibat dalam kelompok JM 2. Keenam terduga pelaku pemerasan tersbeut antara lain SO (20) warga Desa Talang Gunung, AA (37), warga Desa Muara Talita, HE (30), warga Desa Palak Curup, IW (26), warga Desa Talang Gunung dan RA (35), warga Desa Kampung Jeruk Kecamatan Binduriang dan BM (40), warga Desa Talang Gunung yang merupakan bos komplotan JM 2. Penangkapan komplotan terduga pelaku pemerasan ini dipimpin langsung oleh AKBP Richard Maid sebagai Ka Tim Sus gabungan Polda Bengkulu dan Polres Rejang Lebong. Selain mengamankan enam orang, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti dua unit sepeda motor yaitu motor Revo Nopol BD 6156 KG dan Honda Revo tanpa plat yang digunakan sebagai alat menjalankan aksinya. Terkait dengan diamankannya terduga pelaku pemerasan tersebut, Saat di Konfirmasi Kapolres Rejang Lebong AKBP Dirmanto SH SIk melalui Kabag Ops Kompol Rusdi SH didampingi Kasat Reskrim Iptu Mirza Gunawan SH menjelaskan. Keenam orang tersbeut diamankan saat sedang menjalankan aksinya. Saat itu para terduga sedang memeras Al (40) warga Kota Curup yang membawa mobil jenis Grand Max. Lokasi pemerasan sendiri berada di jembatan dua Desa Taba Padang Kecamatan Binduriang. Dalam melakukan pengamanan, kelompok ini memasak stiker berlogokan JM 2. Kendaraan yang mereka pasang mulai dari truk, travel dan berbagai jenis angkutan lainnya. Dengan dipasangnya logo mereka, mereka mengklaim bisa menjamin keamanan pengemudi selama melintas di kawasan Lembak. Namun untuk menjaga keamanan tersebut pengemudi harus menyetorkan sejumlah uang kepada komplotan ini. Pembayaran bisa dilakukan saat melintas atau bisa juga bulanan. Untuk sekali melintas bisa ditarik mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Sedangkan untuk bulanan bisa mencapai Rp 1 jutaan.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: