Korban Ustad Cabul Lebih dari Seorang

Korban Ustad Cabul Lebih dari Seorang

Namun Takut Melapor \"duaKOTA MANNA, BE – Ustad Wa (35), yang dilaporkan santrinya sendiri, Jelita (17) -nama samaran- terkait pencabulan, ternyata memang sudah beberapa kali melakukan pencabulan terhadap santri. Bahkan dia mempunyai modus dengan pura-pura meminta tolong kepada santri memasak nasi di rumah sang ustad.

Seperti pengakuan F (16) salah satu santri yang dijadikan saksi oleh penyidik Unit PPA Sat Reskrim BS. Menurut penilaian F, Wa terkenal ramah kepada semua santri. Wa juga sering menyuruh santriwati untuk memasak nasi di rumahnya disaat istrinya sedang pergi.

F bahkan pernah dipanggil sang ustad dan disuruh masak. “Saya ingat waktu kejadian 1 Februari 2015 sekitar pukul 17.00 WIB, saat itu saya dipanggil sang ustad, lalu disuruh masak. Namun saat saya mau pulang, sang ustad langsung memegang tangan saya, dan saya pun hendak diciumnya,” kata F.

Menurut F, sebenarnya, sebelum ia membantu di rumah Wa, ia sudah sering mendengar kabar, jika ada santri yang sudah dicabuli ustad.

Namun F tidak percaya, karena menurutnya, sang ustad yang terkenal alim dan tidak pernah meninggalkan salat lima waktu, tak mungkin berbuat cabul.

Hanya saja, setelah dirinya mengalaminya langsung, F baru percaya, jika sang ustad itu suka cabul. Sewaktu tangannya dipegang sang ustad, F berusaha berontak. Namun, karena cengkraman tangan ustad, F tidak mampu melepaskan diri. Lalu saat itu matanya melihat ke arah mata ustad.

“Saat mata saya beradu pandang dengan Ustad, saya sudah tidak sadar lagi, sepertinya saya mau menuruti semua keinginan ustad. Beruntung belum sempat saya diciumnya, istri sang Ustad datang, sehingga cengkaraman tangan saya dilepasnya,” tutur F.

Sambung F, ada suatu keanehan, setelah istri ustad datang, ia tidak bisa beranjak pergi dari rumah ustad, hingga akhirnya ada teman yang datang dan memanggil- manggil namanya. Setelah itu ia baru sadar dan pulang ke asrama. “Saya heran, sepertinya, ustad itu ada ilmu hipnotisnya,” terang F.

Santri lainnya, M (16), saat dimintai keterangan kemarin, tidak mengetahui jika ustad itu suka cabul. Namun ia sering disuruh sang ustad untuk membantu di rumahnya. Tidak hanya dia, bahkan santri lainnya pun ada juga yang disuruh membantu pekerjaan di rumah ustad Wa, sebab jarak antara asmara dengan rumah dinas yang ditempati ustad Wa tidak jauh, masih berada dalam satu komplek.

“Saya baru tahu dari cerita teman jika sang ustad itu suka cabul, namun saya sering disuruhnya membantu pekerjaan di rumah, tapi saya tidak dicabulinya,” katanya dengan suara berat seakan ada yang ditutup-tutupinya.

Sementara itu, Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Bripka Aplinawati, menduga jika korban cabul tidak hanya Jelita seorang. Hanya saja para santri lainnya tidak ada yang melapor.

Bahkan F sendiri yang sempat mau dipegang tangan bahkan hampir dicium enggan melapor dan hanya bersedia menjadi saksi. Sedangkan M sendiri seakan takut menceritakan kejadian yang sebenarnya, sebab saat diperiksa ucapannya terbata-bata dan seperti gelisah.

“Tidak ada yang lain tidak mau melapor, kesaksian korban dan F sudah cukup bagi kami untuk menetapkan Ustad Wa sebagai tersangka cabul terhadap anak di bawah umur, sehingga Wa pun saat ini sudah kami tahan untuk memudahkan proses penyidikan,” terang Aplinawati.

Sekedar mengingatkan, Jelita (17) yang merupakan salah satu santriwati salah satu pesantren di Kota Manna melapor ke Mapolres BS. Pasalnya telah dicabuli ustad lulusan perguruan tinggi luar negeri hingga 5 kali.(369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: