Kawasan Waria Mulai Dijaga

Kawasan Waria Mulai Dijaga

BENGKULU, BE - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu berjanji mulai melakukan penjagaan kembali atas kawasan-kawasan yang biasa digunakan oleh para waria.  Ini setelah insiden berdarah yang menimpa 3 pemuda warga Pasar Kambing Belakang Pondok Ratu Samban, yang mengaku dirampok 3 orang banci (waria) saat melintas di kawasan Stadion Sawah Lebar, pada Kamis (22/11).

\"Kemarin seluruh personil kami terkonsetrasi untuk menjaga dan mengawasi Pasar Tradisional Percontohan Panorama. Termasuk mereka yang selama ini kami minta untuk mengawasi kawasan-kawasan yang biasanya dijadikan oleh para waria untuk mangkal,\" kata Kepala Satpol PP Kota, Jahin Liha Bustami SSos, Jum\'at (23/1).

Jahin beralasan, guna menuntaskan persoalan di Pasar Tradisional Percontohan Panorama, institusi Penegak Perda yang ia pimpin mengerahkan seluruh anggotanya ke pasar tersebut.  Ia mempersilakan kepada masyarakat untuk menilai sendiri kinerja yang telah ia lakukan atas pasar yang dihuni oleh ribuan pedagang tersebut.

\"Kalau masalah ini sudah beres, anggota kita akan kita sebar lagi. Cukup 5 anggota yang ada di pos jaga yang akan dibagi dalam 3 sift. Masing-masing 8 jam. Sementara personil lain akan kita terjunkan untuk menertibkan para waria itu. Insya Allah mulai pekan depan. Tapi mulai malam ini akan kita jaga,\" imbuhnya.

Upaya penertiban tersebut, lanjut Jahin, tidak hanya dilakukan terhadap para waria, melainkan juga terhadap para Pekerja Seks Komersil (PSK). Ia berharap agar masyarakat dapat memberikan laporan secara aktif bilamana melihat adanya tindakan di masyarakat yang menjurus kepada perbuatan asosial.

\"Sekali lagi anggota kita tidak cukup untuk memantau semua perkembangan yang terjadi di Kota Bengkulu. Karenanya kami harapkan peran aktif masyarakat. Kalau memang ada oknum warga masyarakat yang terbukti melanggar, kami tidak akan segan-segan memberikan tindak pidana ringan (Tipiring),\" tegasnya.

Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu, H Rusydi Syam, mengatakan, Islam mengutuk keras setiap umat Tuhan yang berjenis kelamin lelaki berperilaku seperti perempuan atau waria sebagaimana perempuan berperilaku seperti lelaki atau tomboi. Ia mengimbau agar para orang tua di Bengkulu menjaga anaknya untuk lebih berhati-hati agar tidak terjebak menjadi waria atau tomboi.

\"Setiap orang itu harus sesuai dengan fitrahnya atau keadaan lahiriahnya. Dilaknat mereka yang gaya bicaranya, berpakaiannya, berjalannya, tidak sesuai dengan keadaan lahiriahnya atau jenis kelaminnya,\" ujarnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: