Hama Burung Mengganas
PASAR MANNA, BE – Petani di Desa Ketaping Kecamatan Pasar Manna, Bengkulu Selatan (BS) kini diresahkan dengan serangan hama burung yang mengganas. Ratusan hektar sawah pun dipastikan terancam gagal panen. Martoni (63) salah satu petani setempat, menuturkan, saat ini tanaman padi sudah mulai berbuah. Diperkirakan sekitar tiga minggu atau 4 minggu lagi panen. Hanya saja, saat ini padi tersebtu sudah diserang hama burung pipit. “Setiap pagi dan petang, ribuan pipit menyerang tanaman padi kami,” keluhnya. Petani lainnya, Lonsi (46) juga menuturkan, burung pipit menyerang mulai sejak pagi, pukul 05.30 WIB. Disaat ia ke sawah sekitar pukul 06.00 WIB, burung sudah hinggap di rumpun pagi. Ketika diusir, dibawahnya sudah banyak bekas kulit padi yang isinya sudah dimakan hama tersebut. Pun begitu sore hari. Mulai pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB, pipit juga kembali menyerang. Dengan kondisi ini, dirinya dan petani lainnya selalu memasang orang-orangan dan bunyi-bunyian di sawah untuk mengusir burung pipit. “Meskipun kami selalu berdiri ditengah sawah dan selalu mengusir pipit itu, namun karena banyak yang datang, kami terkadang kewalahan,” ungkap Lonsi. Martoni dan Lonsi berharap adanya bantuan alat perangkap atau jaring pipit agar padi petani yang baru berisi itu tidak lagi diserang pipit. Terlebih lagi saat ini harga beras sudah semakin tinggi yakni Rp 32 ribu per 2 liter. Sehingga jika tanaman padi tersebut gagal panen, maka diperkirakan harga akan terus naik. “Harapan kami ada bantuan perangkap pipit, agar padi kami terhindar dari serangan hama pipit, sehingga tidak gagal panen,” harap Martoni yang diamini Lonsi. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: