Flu Burung, 200 Ayam Dibakar
BENGKULU, BE - Sebanyak 200 ekor ayam yang diternakkan di Kompleks Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu dimusnahkan dengan cara dibakar, kemarin. Seluruh ayam yang dibudidayakan oleh warga Jalan Irian KM 6,5 RT 8 Kelurahan Semarang tersebut dinyatakan positif terjangkit virus H5N1 atau avian influenza (AI). Berdasarkan keterangan Ketua RT 8 Kelurahan Semarang, Firman, kecurigaan warga terhadap kasus flu burung ini sudah terjadi sejak sepekan yang lalu. Setelah mengetahui ada ayam milik warganya yang mati mendadak, warga kemudian melaporkan masalah ini kepada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kota Bengkulu. \"Setelah dicek, ternyata benar. Akhirnya kita sepakati untuk dimusnahkan dengan cara dibakar. Hari ini (kemarin, red) kita bakar sekitar 80-an. Semuanya hampir 200. Karena ayam ini sifatnya unggas yang dibudidayakan oleh BPTP Bengkulu. Meski jumlahnya cukup banyak, tapi tidak ada warga yang terjangkit virus ini,\" kata Firman, usai pembakaran. Sementara Koordinator Unit Respon Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis pada DPPK Kota Bengkulu, Afriyenita SPt, mengatakan, pemusnahan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus AI. Semula warga sempat bingung dengan adanya fenomena ayam yang mati mendadak di kawasan Kompleks BPTP Bengkulu tersebut. \"Warga sempat terkejut karena unggas di sini biasanya mereka semprot dengan vaksin Ende. Mereka sempat ragu apa yang menyebabkan ayam-ayam ini mati. Terutama yang 71 ekor ayam induk dimana 9 diantaranya telah mati lebih dulu. Kemudian kita test dan ternyata positif AI. Saat kita cek, sudah banyak ayam yang mati dengan jengger membiru. Solusinya memang harus dimusnahkan dan kita bersyukur pemiliknya kooperatif,\" ungkapnya. Ia menjelaskan, pada tahun ini, Tim Unit Respon Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis telah menemukan sebanyak 5 kasus AI. Jumlah ini menurun drastis dari tahun lalu yang mencapai 21 kasus. Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, pihaknya terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat. \"Kami juga mengimbau kepada warga untuk rajin melakukan penyemprotan kandang. Minimal 2 kali seminggu. Kalau tidak bisa dengan vaksin, bisa dengan bekas air cucian baju. Ini untuk membunuh penyakit yang ada di kandang. Semua kotoran harus juga sering dibersihkan. Selama musim hujan ini seyogyanya bisa lebih intensif karena dengan cuaca seperti ini, bahkan manusia saja rentan terkena penyakit,\" pungkasnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: