Mahasiswa RL Tolak Kenaikan BBM
CURUP, BE - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa peduli rakyat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Rejang Lebong Jumat (21/11) pagi. Unjuk rasa yang mereka gelar untuk menolak kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo menaikkan harga Bahan Bakar Minyak. Puluhan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa tersebut berasal dari berbagai organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Sebelum menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Rejang Lebong, puluhan mahasiswa ini terlebih dahulu menggelar aksi long march dari Masjid Jamik Kota Curup menuju bundaran Kota Curup dan finish di Kantor DPRD Rejang Lebong. Dalam long march yang yang dilakukan tersebut, mahasiswa mengeggelar teatrikal yaitu mendorong kendaraan bermotor milik mereka. Hal tersebut dilakukan sebagai tanda kesengsaraan rakyat pasca dinaikkan harga BBM oleh pemerintah. Selain itu para mahasiswa juga membawa sejumlah karton yang berisikan kecaman terhadap kebijakan kenaikan BBM. Karton-karton tersebut bertuliskan seperti BBM Naik masyarakat menjerit, BBM naik transportasi naik, dan BBM Kian Naik Masyarakat Kian Tercekik. Setelah tiba di gedung DPRD Rejang Lebong sejumlah siswa langsung melakukan orasi yang menentang kebijakan kenaikan BBM. \"Apa yang kebijakan yang akan dilakukan pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga-harga barang setelah kenaikan harga BBM ini,\" teriak koordinator Aksi Rendi. Dalam kesempatan tersebut Rendi juga mengkritik program kartu sakti yang diberikan pemerintah. Salah satunya kartu sehat. Karena menurut Rendi percuma saja memberikan kartu sehat jika masyrakat tidak bisa membeli kebutuhan mereka lantaran harga-harga kebutuhan yang naik. Setelah beberapa waktu menggelar menyampaikan orasinya, Mahasiswa meminta bertemu dengan perwakilan mereka. Permintaan mahasiswa tersbeut dikabulkan, namun hanya beberapa orang saja dikarenakan kondisi ruangan yang tidak memungkinkan. Namun mahasiswa menolak sehingga sempat terjadi ketegangan. \"Kalau memang anggota dewan ini adalah perwakilan rakyat maka keluar, dan temua kami diluar inia,\" teriak Rendi. Hingga akhirnya sejumlah anggota dewan yang masuk kerja pada hari Jumat kemarin keluar. Para mahasiswa yang menggelar unjuk rasa tersbeut ditemui langsung Wakil Ketua I DPRD Rejang Lebong Yurizal bersama beberapa anggota lainnya. Menariknya dalam para mahasiswa dan anggota DPRD Rejang Lebong menggelar dialaog dengan duduk parkiran depan gedung DPRD Rejang Lebong. \"Apa yang disampaikan adek-adek mahasiswa ini akan kita tindak lanjuti dengan membuat surat untuk diteruskan ke yang leboh tinggi dalam hal ini DPR RI karena mereka yang bisa mengambil kebijakan,\" jelas Yurizal. Selain itu para mahasiswa juga meminta agar DPRD Rejang Lebong bersatu dengan DPRD daerah lainnya untuk menolak kenaikan BBM. Namun Yurizal menjelaskan hal tersebut tidak bisa dilakukan karena tidak ada keterkaitan antara DPRD satu daerah dengan daerah lainnya. Justru menurut Yurizal seharusnya mahasiswa yang bersatu jika memang menolak kenaikan BBM. Dalam kesemptan tersebut, mahasiswa juga meminta anggota dewan yang hadir untuk menandatangani surat pernyataan menolak kenaikan BBM. Setelah menyatakan puas terhadap penjelasan yang disampaiakn anggota DPRD Rejang Lebong, puluhan mahasiswa tersbeut membubarkan diri, sementar aitu tiga orang perwakilan mahasiswa diajak untuk menyaksikan langsung pembuatan surat yang akan ditujukan ke DPR RI. Hal tersebut dilakukan karena para mahasiswa sempat ragu akan janji dewan untuk menyampaikan surat ke DPR RI. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: