Ratusan Angkot di Kota Bengkulu Mogok

Ratusan Angkot di Kota Bengkulu  Mogok

\"RIO-SOPIR BENGKULU, BE - Ratusan angkutan kota (Angkot) trayek kuning mogok beroperasi, kemarin. Tidak hanya mogok, ratusan sopir Angkot tersebut juga melakukan sweeping terhadap Angkot kuning yang masih beroperasi di sekitar kawasan Masjid Jamik Kelurahan Pintu Batu. Akibat aksi mogok yang dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB ini, ratusan penumpang yang ingin menuju ke arah Kampung Cina dan sekitarnya terlantar. Suhendri (45), salah seorang sopir Angkot yang ikut dalam aksi mogok ini mengatakan, pemblokiran Jalan Ahmad Yani terutama di kawasan Simpang 3 Bank Indonesia membuat pendapatan mereka sebagai sopir Angkot menurun.  Sebab, akibat pemblokiran tersebut, mereka tidak bisa mengangkut maupun mengantarkan penumpang ke area kawasan SDN 4, SMPN 9, Pasar Baru, Benteng Malabrough dan Pasar Barukoto. \"Kami ini untuk biaya bensin sehari saja sudah sekitar Rp 180 ribu. Untuk setoran Rp 80 ribu. Sehari biasanya hanya dapat Rp 250 ribu.  Untung-untung bisa Rp 300 ribu. Jadi paling bisa buat makan keluarga dan anak-anak hanya sekitar Rp 20-40 ribu. Jumlah ini tidak cukup untuk mencukup semua kebutuhan kami. Makanya kami juga berharap banyak dari tabot. Tapi kalau jalannya diblokir, bagaimana kami bisa mengangkut dan menunrunkan penumpang,\" kata warga Lempuing tersebut. Senada disampaikan Robi (38), warga Pengantungan. Menurutnya, kawasan Bank Indonesia-Mapolres Bengkulu-Benteng Malaborugh merupakan trayek mereka dan sudah termaktub dalam aturan resmi Pemerintah Kota. \"Kami ini dengan murahnya harga kendaraan bermotor sekarang sudah setengah mati cari penumpang. Kalau masih dihalang-halangi untuk mengangkut penumpang di kawasan yang ramai, usaha kami ini bisa gulung tikar. Makanya sampai ada kepastian bahwa tidak ada lagi pemblokiran jalan di kawasan tersebut pada malam hari, kami akan mogok lagi,\" ungkapnya. Pada sekitar pukul 13.00 WIB, puluhan sopir Angkot bersama Koordinator Lapangan Angkot Warna Kuning, Zulkifli, mendatangi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu untuk kembali menanyakan masalah ini. Meski sebelumnya telah menemukan kata mufakat pada Senin (27/10) yang lalu, namun ia merasa kecewa karena pemblokiran jalan tersebut masih terjadi dan merugikan bagi sekitar 283 unit angkot kuning se-Kota Bengkulu. \"Kami tetap minta jalur tersebut dibuka. Kita kan sama-sama cari makan. Jangan ada sebagian yang diuntungkan dan sebagian yang tidak. Sampai kami diizinkan untuk bongkar muat penumpang paling tidak dekat rumah dinas gubernur, para supir tetap akan terus melancarkan aksi protes,\" ungkapnya. Sementara itu, ratusan penumpang yang diturunkan di tengah jalan merasa terkejut dengan adanya aksi mogok tersebut. Mereka pun berharap agar Pemerintah Kota dapat mengakomodir tuntutan para sopir Angkot. Misalnya apa yang dialami Sefty (32), warga Bentiring. Saat menaiki angkot trayek kuning, ia bersama anaknya berangkat dari Padang Harapan menuju ke rumah saudaranya di kawasan Pasar Barukoto. Namun Karena adanya aksi mogok tersebut, ia terpaksa menunggu berjam-jam hingga akhirnya bisa kembali naik Angkot untuk sampai ke tujuan. \"Kalau bisa ya tuntutan para sopir ini diterima. Meskipun ramai, seharusnya kan bisa diatur agar mereka tidak sampai mogok. Karena mereka juga cari makan untuk keluarganya. Saya sendiri sering naik angkot kuning. Sehari bisa 2 kali. Kalau sampai ada aksi mogok lagi, banyak warga yang dirugikan,\" ungkapnya. Mengklarifikasi hal ini, Kepala Dishubkominfo Kota Bengkulu, Selupati SH, mengatakan, persoalan ini hanya miskomunikasi antara para sopir Angkot dengan para juru parkir tabot.  Menurutnya, Senin (27/10) malam, pihaknya telah berupaya untuk menggeser titik parkir agar tidak terlalu menghalangi jalan bagi Angkot trayek kuning. Ke depan, pihaknya akan memberlakukan sistem buka tutup agar angkot kuning tetap dapat melintas di sepanjang Jalan Ahmad Yani. \"Sebenarnya sudah tidak terlalu menganggu. Karena sebagian sudah kita geser. Ini kan sudah kita bahas Senin (27/10) kemarin. Hanya saja memang suasana kalau dilawati kendaraan roda empat suasana kurang kondusif. Bukan hanya karena parkir, tapi juga karena ramainya pengunjung,\" ucap Selupati. Menurutnya, kondisi bisa semakin parah apabila mendekati malam puncak penutupan tabot pada sekitar tanggal 1 dan 2 November 2014 bulan depan. Karenanya ia berharap pengertian dari semua pihak, baik dari para supir angkut berikut penumpangnya, maupun dari para juru parkir yang mengelola zona di kawasan festival tabot. \"Mungkin nanti sistem parkirnya akan kita buat berlapis. Tentunya dengan mengakomodir kedua belah pihak. Beberapa hari ini sebetulnya tidak terlalu parah. Yang paling sulit justru nanti H-2 dan H-1 malam penutupan. Karena orang akan menyiapkan tabot bersanding. Itu kemacetan bisa sampai ke RS Jitra Bhayangkara,\" tutupnya. Setelah perundingan tersebut, aksi mogok berhenti dan ratusan sopir Angkot trayek kuning kembali beroperasi. Mereka mengancam akan melakukan aksi besar bilamana pemblokiran masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: