Penambangan Liar di Lokasi Tambang
BENTENG, BE - Persoalan aktifitas penambangan batu bara dilakukan secara tradisional oleh masyarakat, dikawasan pertambangan PT Danau Mas Hitam (DMH), Inti Bara Permai (IBP) dan Citra Selaras sangat berbahaya. Namun, hal itu sudah sering disampaikan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) yang membidang persoalan pertambangan. Hanya saja, sampai saat ini belum pernah ditindak lanjuti. Seperti, dicarikan solusi, menghentikan pertambangan tradisional dan lainnya. Demikian diungkapkan oleh pimpinan PT DMH, IBP Citra Selaras, Farizal Ansori. Dikatakan Farizal, bukan maksud pihaknya untuk menghilangkan mata pencaharian masyarakat. Namun, bahaya dari aktifitas pertambangan secara tradisional yang dapat berujung terjadi musibah. Seperti tertimbun tanah longsor, batu dan terkena dampak dari mengunakan peralatan tradisional. Sebab, lebih mencegah dari pada menangulangi jika telah terjadi. \"Kita kasihan dengan penambang tradisional itu, karena mengancam keselamatan mereka,\" jelasnya. Bahkan, sambung Farizal, pihaknya siap untuk memberikan solusi dengan cara memberikan kawasan pertambangan yang aman, guna ditambang oleh masyarakat secara tradisional. Akan tetapi, hal itu harus dilakukan pembahasan lintas sektoral agar tidak melanggar dari peraturan yang ada. Apalagi, lokasi pertambangan rakyat ini merupakan lahan bekas pertambangan dan tidak produksi lagi.\"Kita siap membantu masyarakat didalam mencari solusi terbaik,\" terangnya. Sementara itu, Kepala Distamben Benteng, Iskandar Harun, mengaku telah mengetahui aktifitas pertambangan batu bara secara tradisional dikawasan bekas pertambangan tersebut. Persoalan itu, akan segera ditindak lanjuti dengan mengelar rapat pembahasan yang melibatkan dinas dan perusahaan terkait. \"Akan kita carikan solusi yang terbaik,\" ungkapnya. Iskandar menjelaskan, jika pihaknya telah memberikan pendekatan secara persuasif agar masyarakat tidak melakukan pertambangan tradisional dikawasan lahan bekas pertambangan tersebut. Hanya saja, tidak membuahkan hasil yang maksimal. Sehingga, perlu melibatkan seluruh pihak terkait. \"Sudah pernah kita tertibkan, namun belum maksimal,\" tutupnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: