Segera Gelar Tabot, KKT Siap Berutang
BENGKULU, BE - Keluarga Kerukunan Tabot (KKT) Bencoolen tidak ambil pusing dengan belum bisa dicairkannya dana anggaran tabot sebesar Rp 400 juta dari Pemerintah Provinsi. Disampaikan Ketua KKT Bencoolen, Ir Achmad Syiafril Syahbuddin, anggaran dari Pemerintah Provinsi telah mereka putuskan akan dialokasikan untuk anggaran kostum dan konsumsi. \"Kalau memang anggarannya belum bisa dicairkan segera, berarti kami akan berutang dengan tukang kain dan tukang masak. Karena anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi plafonnya sudah ditetapkan untuk itu. Hanya pembayarannya dilakukan dibelakang,\" katanya, kemarin. Diluar untuk anggaran kostum dan makan bagi KKT Bencoolen, lanjutnya, anggaran Rp 400 juta tersebut lebih banyak dialokasikan untuk anggaran festival yang akan mengiringi pelaksanaan tabot. \"Dewan provinsi baru-baru ini menjanjikan kepada kita anggaran akan dicairkan sekitar seminggu lagi. Kalau memang itu benar, berarti bisa kita gunakan saat pelaksanaan. Namun kalau pun tidak, bagi kita tidak terlalu masalah,\" sampainya. Ia pun meminta restu kepada warga masyarakat agar pelaksanaan tabot tahun ini dapat berlangsung sukses tanpa kendala. Ia menguraikan, jadwal yang telah ditetapkan oleh panitia tabot akan dimulai pada Kamis, 28 Dzulhijjah 1435 H atau 23 Oktober 2014 dengan pelaksanaan salat magrib di Mushala Al Hussain Kerbela dilanjutkan yang dilanjutkan dengan salam, shalawat serta dzikir. Hal ini dilaksanakan untuk memohon keselamatan. Kemudian pada hari Jum’at, 24 Oktober 2014, setelah shalat ashar pukul 15.30 WIB akan dilaksanakan prosesi Ambik Tanah sebagai simbol mengenang asal kejadian Manusia dari tanah dan akan kembali ke tanah. Pada pukul 20.00 WIB hari yang sama kelompok Tabut Imam dan Bangsal berkumpul di Balai Adat guna menjemput Gubernur Bengkulu diiringi barisan dhol tabuh melalu-sweri. Saat itu Gubernur akan melepas kedua kelompok ambil tanah, kelompok tabut Imam menuju Nala di bawah tebing Mesjid Horizon dan Kelompok Bangsal menuju Tapak Paderi. Lantas pada 28 Oktober 2014, usai salat ashar akan dilaksanakan prosesi Duduk Penja sebagai symbol menegakkan Pilar Islam. Prosesi ini dilaksanakan ke Tabut Imam di Gerga Berqash dan Bangsal di Gerga dekat Tugu Pers. Sementara tabot lainnya dilaksanakan di tempatnya masing-masing. Lalu pada 29, 30 dan 31 Oktober 2014 akan dilakukan aktivitas Menjara, Meradai dan Arak Penja. Menjara dilakukan sebagai simbol perjalanan panjang dimalam hari dengan arak–arakan dhol, bendera dan panji-panji kebesaran yang diibaratkan ketika perjalanan dari Madinah menuju Kerbela. Sementara Arak Penja bermakna simbol mejunjung 5 Pilar Islam, 5 rukun dan salat 5 waktu. Pada 1 November 2014 akan dilakukan Arak Seroban sebagai simbol menjunjung kemuliaan Al Husain pemimpin pemuda ahli surga kembang mekar Rasulullah. Pada 2 November 2014 akan dilaksanakan Hari Gham atau hari bersedih dan merenung. Tidak diperkenankan ada bunyi-bunyian sama sekali sampai dengan Tabut Naik Puncak sesudah Ashar dalam ritual ini. Lalu ada Tabut Naik Puncak sebagai simbol menaikkan kejayaan gilang gemilang di Persimpangan Unihaz depan mini-market Butinara. Dilanjutkan dengan Tabut besanding dan Arak Gedang yang menyimbolkan kejayaan Islam yg mencapai puncaknya antara abad VII-XIII. Malam Pukul 19.00 WIB di hari yang sama Tabut diarak menuju Lapangan Merdeka Bencoolen View Tower untuk Besanding. Kemudian pada hari terakhir atau 3 November 2014, akan dilaksanakan Arak Tabut dari Gedung Daerah menuju Kerbela sepanjang 4 km. Upacara resmi pelepasan Tabut Tebuang akan dilakukan oleh Gubernur di Gedung Daerah. Setelah itu akan ada penyambutan Tabut Bangsal di Pondok Juadah depan Halte kantor Walikota oleh Kelompok Andung Leka. Penyambutan juga akan dilaksanakan di Tabut Imam di Padang Jati sebelum masuk Gerbang Kerbela oleh Kelompok Datuk Zai. Terakhir akan dilaksanakan Tabut Tebuang di Kerbela sebagai simbol membuang kebiadaban, keburukan dan kesombongan. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: