2 Kantor Pemkot Tak Layak Pakai
BENGKULU, BE - Meski Kota Bengkulu merupakan wajah ibukota provinsi, namun Komisi II DPRD Kota Bengkulu masih menemukan adanya dua unit kantor milik Pemerintah Kota Bengkulu yang dinilai sudah tidak layak. Dua gedung tersebut saat ini ditempati oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf). Hal ini terungkap saat kolektif Komisi II DRPD Kota Bengkulu melakukan Sidak ke dua instansi tersebut, siang kemarin. Dijelaskan Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu, Suimi Fales SH MH, Sidak yang mereka lakukan dalam rangka menyerap aspirasi mitra guna persiapan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015. Ia menyatakan, dua gedung milik Pemerintah Kota tersebut memang layak untuk diganti. \"Dalam tinjauan kami kemarin, memang terlihat 2 kantor itu sudah tidak layak lagi. Kantornya yang kecil dan sarana serta prasarana yang tersedia sudah tidak cukup lagi untuk menampung kebutuhan pegawainya yang banyak dan tanggung jawab mereka yang besar,\" kata Suimi. Menurutnya, pada tahun anggaran 2015 mendatang, pihaknya bisa saja mengusulkan pengadaan kantor baru bagi kedua instansi tersebut. Namun ia berharap pembangunan kantor tersebut disertai dengan komitmen yang kuat dari 2 SKPD tersebut untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan Kota Bengkulu. \"Makanya kami langsung meninjau ke sini agar tahu seperti apa kondisi kantor mereka. Silakan mereka membuat usulannya, termasuk program-program yang akan dikerjakan. Kalau memang semua jelas dan PAD yang mereka cetak juga cukup besar, maka pasti dewan akan memberikan dukungan yang maksimal terhadap mereka,\" ucapnya. Dari Sidak tersebut juga terungkap mengenai belum berfungsinya dengan baik 4 terminal yang dikelola oleh Dishubkominfo. Diantaranya terminal Air Sebakul, terminal Sungai Hitam, terminal Betungan. Kasi Sarana dan Prasarana Jalur Angkutan Darat pada Dishubkominfo Kota Bengkulu, Firdaus MZ, membenarkan hal tersebut. \"Pada intinya sih masih berfungsi semua. Namun terseok-seok. Air Sebakul yang tidak berfungsi sama sekali. Karena menjamurnya travel berplat hitam. Ini yang membuat kondisinya melemah,\" ungkap Firdaus. Sementara pada Disparekraf Kota Bengkulu ditemukan sejumlah keluhan mengenai minimnya sarana dan prasarana sosialisasi parwisata di Kota Bengkulu. Kepala Seksi Aneka Wisata pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bengkulu, Hanifa SE, menyatakan, belum begitu bergairahnya pariwisata di Bengkulu lantaran masih minimnya promosi aset-aset wisata kepada pihak luar. \"Idealnya kalau memang ingin promosi wisata kita ini ingin booming, kita butuh anggaran sedikitnya Rp 3 miliar per tahun. Kami selama ini tidak bisa melakukannya karena memang tidak ada anggaran yang cukup. Bahkan kantor kami ini pun sudah tidak layak untuk dipromosikan,\" ujarnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: