SMPN 2 Terancam Tutup

SMPN 2 Terancam Tutup

BENTENG, BE  - Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 2 Karang Tinggi yang dibangun di Desa Gajah Mati  Kecamatan Karang Tinggi terancam tutup.Pasalnya, sekolah ini tidak memiliki murid tahun ajaran 2014/2015. Tidak ada satupun siswa tamatan SD mendaftar ke sekolah itu, disebabkan mutu sekolahnya yang menurun. Warga Gajah Mati, Soleh (54), mengatakan sekolah baru ini semakin hari tidak ada kemajuan untuk berbenah. Kepala sekolah terakhir ini semakin tidak aktif, karena persiapan pensiun. Begitu juga dengan guru-guru yang masih membiasakan datang terlambat dan pulang lebih cepat. “Karena tidak ada murid baru lagi, sebaiknya ditutup saja seolah itu,” terangnya. Menurut Soleh, masih ada niat warga mempertahankan sekolah baru itu tetap aktif. Tetapi karena tidak ada perubahan dari pihak sekolah, ada kekhawatiran dari wali murid anak-anaknya tidak terdidik.“Daripada anak kami tidak mendapat pendidikan dengan baik, lebih baik masuk ke SMPN 2 Talang Empat di Tabalagan atau di SMPN 3 Air Sebakul,” tegasnya. Untuk saat ini, sekolah baru yang selama ini terus menjadi sorotan masyarakat ini tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebanyak 6 guru PNS, 5 Guru Bantu Daerah (GBD) dan 1 Guru Tidak Tetap (GTT) masih memberi pelajaran kepada anak murid yang tersisa di kelas VIII dan kelas IX. Sementara di kelas VII, tidak ada kegiatan belajar mengajar lantaran siswa tidak ada. Mirisnya kondisi pendidikan di SMPN 2 Karang Nanding diakui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dikbud Benteng, Sugeng Prayitno. Menurut dia, di tahun pelajaran 2014/2015, tidak ada murid mau bersekolah ke SMP itu.“Ya, sekolah ini terancam ditutup. Tidak ada murid lagi, warga tidak mau menyekolahkan anak-anak mereka ke SMP 2 Karang Tinggi,” jelasnya. Sugeng menambahkan, sekarang tidak lagi diberlakukan sistem rayon, sehingga warga bebas menyekolahkan anak-anak di SMP manapun di Benteng. “Tidak ada aturan sistem rayon. Jadi kami dari Dinas Dikbud tidak bisa berbuat banyak. Sekarang kuncinya ada pada guru di sekolah itu bagaimana membangun kinerja dan kualitas sekolah itu,” tutupnya.(111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: