Bangun Lentera Kota, Tais jadi Kota

Bangun Lentera Kota, Tais jadi Kota

Untuk Dewan Baru dan Eksekutif \"BOKS\"

SELAMAT buat 30 anggota DPRD Seluma 2014-2019, hari ini (27/8) dilantik. Hal tersebut menandai kabupaten ini sudah tiga kali memiliki wakil rakyat baru. Umur Daerah Otonomi Baru (DOB) ini sudah lebih 11 tahun, tapi sementara ini kesan suasana ibukota kabupaten, Tais masih sunyi. Bagaimana kondisinya? berikut laporan ==================== HERWAN SALEH,

Seluma ==================== SALAH seorang mahasiswa doktoral (S3) Universitas Padjajaran Bandung, Jawa Barat asal Kota Manna, Bengkulu Selatan (BS), Renton Mebori kerap melintas di Tais dari waktu ke waktu. Di matanya,  pertumbuhan fisik ibukota Kabupaten Seluma ini relatif lambat.

\"Infrastrukturnya masih seperti suasana perdesaan. Masih seperti dulu, tapi jangan dibadingkan dengan ibukota kabupaten induk yang sudah lebih baik,\" ungkapnya menilai. Perkembangan pembangunan dari waktu ke waktu di Tais tidak dipungkiri, selalu ada. Sejak dimekarkan dari Kabupaten BS melalui UU nomor 3 tahun 2003, di Tais kini sudah ada perkantoran pemerintah berikut fasilitas pejabatnya. Selain itu, ada juga jalan dua jalur berikut dengan fly over yang belum tertata, ada pasar kaki lima di eks kantor bupati.

Selain itu lagi, sudah ada Mapolres, Kodim 0425/Seluma, Pengadilan Negeri, Kejaksaan, RSUD dan Pasar Sembayat yang terbengkalai. Tentu masih ada pembangunan infrastruktur lainnya yang dilakukan Pemkab Seluma. Hanya saja, laju pertumbuhan infrastruktur dirasakan begitu lambat dibandingkan usia DOB ini yang bukan baru lahir lagi.

Memasuki wilayah Kota Tais; Selebar-Talang Dantuk dan Padang Rambun-Bunga Mas, tak ubahnya dengan susana perdesaan berkembang. Ketika malam hari, tak ada gemerlap lampu kota. Tak ada pula trotoar pada jalan protokol untuk pejalan kaki. Demikian juga ruang terbuka publik atau taman kota  yang representatif tak ditemui kecuali \'Taman Patung Kuda\' yang usang di kompleks perumahan dinas. Kondisi Tais yang sunyi tentu bisa disulap seakan menjadi suasana ibukota kabupaten yang hidup. Cukup diawali dengan kekompakan dewan 2014-2019 yang baru dan bupati sebagai pihak eksekutif mengalokasikan anggaran 1 persen sampai 1,5 persen dari APBD Rp 600 miliar lebih. Dana itu untuk pembangunan lampu jalan kota, supaya Tais terang-benderang. Lentera ibukota kabupaten tentu tidak cukup hanya dengan itu.

Menyulap Tais menjadi lebih hidup harus ditambahkan pembangunanan fasilitas kebutuhan dasar (basic needs) lainnya. Meliputi akses pangan, sandang, papan (perumahan/pemukiman), sarana komunikasi (internet), air bersih, listrik dan bahan bakar minyak/gas yang murah, sarana prasarana transportasi, kesehatan, pendidikan, tempat rekreasi dan sarana olahraga yang unggul. \"Semoga anggota dewan baru dan pejabat tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi, tapi menjalankan tugas sesuai kedudukannya  masing-masing,\" ungkap Herzon Gunadi, warga Seluma. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: